Liputan6.com, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD 25,08 miliar pada periode Januari-September 2021. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan bahwa hal ini membuktikan bahwa produk produk-produk nasional mampu bersaing di pasar global.Â
"Neraca perdagangan yang disampaikan itu surplus USD 25,08 miliar per September 2021," ungkap Jerry Sambuaga usai acara Kickoff Pasar dan Pusat Perbelanjaan Siap QRIS di Manado, Jumat (5/11/2021).
Menurut Jerry, angka neraca perdagangan tersebut membuktikan bahwa kinerja perdagangan Indonesia siap bersaing hingga tingkat dunia. Hhususnya dengan mengandalkan ekspor.Â
Advertisement
"Jadi, kita wujudkan terus supaya ekspor kita lebih besar. Ini membuktikan bahwa Indonesia siap melebarkan perdagangannya di tingkat global dengan mengedepankan ekspor. Sesuai dengan arahan bapak presiden (Jokowi)," tekannya.
Lebih lanjut Wamendag Jerry menyampaikan, kunci untuk meningkatkan daya saing perdagangan Indonesia ialah dengan mempercepat transformasi digitalisasi. Antara lain memperluas pemanfaatan transaksi non tunai atau cashless payment untuk meningkatkan kepraktisan.
"Kami terus menyiapkan, kami memastikan untuk transaksi digital cashless payment itu dilakukan," tandasnya.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Angka neraca Perdagangan
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indonesia membukukan surplus neraca perdagangan hingga sebesar USD 25,07 miliar, atau setara Rp 354,113 triliun (kurs Rp 14.125 per dolar AS) pada periode Januari-September 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono bahkan mencatat, surplus neraca perdagangan pada 9 bulan pertama pada 2021 jadi yang tertinggi selama 5 tahun terakhir sejak 2016.
"Ini (surplus neraca dagang Januari-September 2021) sangat tinggi kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Misalkan pada periode sama tahun 2020, surplus kita hanya USD 13,35 miliar," jelasnya dalam sesi teleconference, Jumat (15/10/2021).
Adapun neraca dagang Indonesia sempat defisit pada 2019 lalu sebesar minus USD 3,59 miliar, dan 2018 minus USD 8,70 miliar. Sementara pada 2017 Indonesia mengalami surplus sebesar USD 10,86 miliar, dan 2016 surplus sebesar USD 6,36 miliar.
Advertisement