Sukses

Keuntungan Pakai QRIS: Kembaliannya Enggak Pakai Permen

Penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi pembayaran akan memberikan sejumlah keuntungan bagi pedagang (merchant).

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi pembayaran akan memberikan sejumlah keuntungan bagi pedagang (merchant). Salah satunya, pedagang tidak perlu repot memikirkan uang kembalian saat melakukan transaksi.

"QRIS transaksinya cashless, sangat efisien. Nggak usah pakai mengembalikan uang kan susah sekali, masa pakai permen, kembalianya sekarang ga ada (permen)," tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng kepada wartawan usai menghadiri acara Kickoff Pasar dan Pusat Perbelanjaan Siap QRIS di Manado, Jumat (5/11).

Selain lebih praktis, penggunaan alat pembayaran non tunai itu juga diyakini lebih sehat. Mengingat, tidak adanya penggunaan uang tunai sebagai alat transaksi.

"Jadi, nggak ada kuman. Lebih higienis toh," terangnya.

Ke depan, Bank Indonesia berkomitmen untuk memperluas cakupan pemanfaatan QRIS di berbagai wilayah Indonesia. Termasuk pasar tradisional sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat di daerah.

"Karena ibu-ibu (pedagang pasar) tadi sudah bisa pakai. Kita harapkan program QRIS akan diimplementasikan di seluruh Indonesia," tandasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

BI Targetkan Pengguna QRIS Capai 12 Juta Tahun Ini

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) terus memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai metode pembayaran secara digital.

Upaya ini merupakan salah satu bentuk dukungan bank sentral terhadap transisi model bisnis pelaku usaha, khususnya segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral terus mendorong penggunaan QRIS di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat, pihaknya menargetkan sebanyak 12 juta merchant yang menggunakan sistem QR code tersebut.

"Di sistem pembayaran di QRIS, Insyaallah bisa 12 juta. Kami terus melakukan langkah lain baik di dalam mendukung ekonomi dan keuangan digital," ujar Perry, Jakarta, Senin (5/4).