Liputan6.com, Jakarta Dalam penyelenggaraan KTT G20 terdapat pertemuan jalur keuangan atau finance track. Pertemuan yang dihadiri oleh menteri keuangan serta gubernur bank sentral dari masing-masing negara anggota tersebut akan membahas enam agenda prioritas.
Sebelumnya bagi yang belum tahu, finance track ini merupakan pertemuan yang akan membahas topik mengenai keuangan hingga ekonomi dunia. Di dalamnya terdapat kelompok kerja atau working group.
Baca Juga
Adapun rincian dari working group financial track tersebut antara lain:
Advertisement
- Infrastucture Working Group (IWG),
- Framework Working Group (FWG),
- International Financial Architecture Working Group (IFAWG),
- Sustainable Finance Working Group (SFWG), dan
- Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI).
Sementara itu, di jalur keuangan pun terdapat tiga pilar utama. Menurut Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Suminto, ketiga pilar tersebut yaitu meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya tahan dan stabilitas ekonomi dan keuangan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kemudian dari ketiga pilar tersebut, disusun lagi enam agenda prioritas dari jalur keuangan atau finance track G20. Keenam agenda tersebut akan dibahas lebih dalam dan konkret dalam pertemuan.
Untuk mengetahui apa saja agendanya, berikut penjelasan dari enam agenda prioritas jalur keuangan, seperti dikutip dari hasil pemaparan Bank Indonesia bertajuk Menuju Presidensi G20, Selasa (9/11/2021).
1. Exit Strategy to Support Recovery
Agenda ini membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara maju).
2. Addressing Scarring Effect to Secure Future Growth
Sementara agenda kedua ini membahas bagaimana G20 melindungi negara-negara yang masih menuju pemulihan ekonomi (terutama negara berkembang) dari efek limpahan (spillover) exit policy yang diterapkan oleh negara yang lebih dahulu pulih ekonominya (umumnya negara maju).
Â
3. Payment System in Digital Era
Adapun agenda ketiga, akan membahas implementasi standar pembayaran lintas batas negara (CBP), serta prinsip-prinsip pengembangan CBDC (General Principles for Developing CBDC).
4. Sustainable Finance
Kemudian pada agenda ini akan membahas risiko iklim dan risiko transisi menuju ekonomi rendah karbon, dan sustainable finance (keuangan berkelanjutan) dari sudut pandang makroekonomi dan stabilitas keuangan.
5. Digital Financial Inclusion
Selanjutnya agenda kelima, memanfaatkan open banking untuk mendorong produktivitas dan mendukung ekonomi dan keuangan inklusif bagi underserved community yaitu wanita, pemuda, dan UMKM, termasuk aspek lintas batas.
6. International Taxation
Terakhir pada agenda keenam, membahas topik tentang perpajakan internasional, utamanya terkait dengan implementasi Framework bersama OECD/G20 mengenai strategi perencanaan pajak yang disebut Base Erotion and Profit Shifting (BEPS).
 Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement