Liputan6.com, Jakarta Pertama kali dalam sejarah, Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20. Di dalam pertemuan ini akan digelar beragam pertemuan. Salah satunya pertemuan jalur keuangan atau finance track yang memiliki agenda warisan atau legacy.
Sebelumnya, dalam rangkaian acara G20, negara anggota yang terdiri dari 20 negara akan berkumpul membahas beragam isu. Jika dikelompokkan, isu tersebut terbagi menjadi dua jalur yaitu Finance Track dan Sherpa Track. Keduanya membahas isu yang berbeda dengan delegasi yang berbeda pula.
Pada Finance Track, pertemuan setingkat menteri dan gubernur bank sentral tersebut akan membahas isu mengenai ekonomi hingga keuangan.
Advertisement
Sementara satu lagi yaitu Sherpa Track, pertemuan setingkat menteri tersebut akan membahas beragam isu yang jauh lebih luas dibanding Finance Track.
Kemudian di dalam pertemuan jalur keuangan tersebut pun tersusun beragam agenda. Dalam finance track, selain ada agenda prioritas, terdapat pula agenda warisan atau legacy. Agenda warisan tersebut diusulkan oleh Indonesia sebagai Presidensi G20 pada 2022 mendatang.
Dikutip dari hasil pemaparan Bank Indonesia yang berjudul Menuju Presidensi G20, Rabu (10/11/2021), agenda warisan atau legacy ini merupakan agenda dari presidensi tahun-tahun sebelumnya.
3 Agenda
Semasa menjadi Presidensi G20, Indonesia mempersiapkan tiga agenda warisan yang akan dibahas dalam pertemuan jalur keuangan. Adapun ketiga agenda warisan tersebut antara lain.
1. International Financial Architecture
Diskusi ini mengenai pemantauan arus modal, jaring pengaman keuangan global, kerja sama Multilateral Development Banks, serta isu terkait tentang utang.
2. Infrastructure Investment
Sementara agenda kedua ini, diskusi ini mengenai pencatatan kemajuan dalam roadmap infrastruktur sebagai kelas aset, mandat Global Infrastructure Hub (organisasi nirlaba yang berfokus pada agenda terkait infrastruktur), serta dialog global terkait infrastruktur.
3. Topik G20 Lainnya
Adapula topik G20 lainnya. Diskusi tersebut bisa berkaitan dengan kesehatan-keuangan, perkembangan panel high-level G20-OECD terkait tata kelola korporasi, perlindungan konsumen keuangan, hingga pembiayaan UKM.
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Advertisement