Liputan6.com, Jakarta Dalam kesempatan menjadi Presidensi G20, Indonesia menyiapkan dua jalur pertemuan untuk membahas beragam agenda KTT G20. Salah satunya jalur keuangan atau finance track.
Menurut informasi, ternyata di dalam jalur pertemuan keuangan tersebut terdapat dua agenda yang berbeda. Kedua agenda tersebut adalah agenda prioritas dan agenda warisan (legacy).
Kemudian dari kedua agenda tersebut, tersusun pula secara detail terkait masalah lintas sektor yang akan dibahas dalam agenda pertemuan.
Advertisement
Khususnya pada agenda prioritas dan warisan dalam pertemuan jalur keuangan atau finance track. Itu juga termasuk lintas sektor dengan sherpa track.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simaklah detail masalah lintas sektor yang dibahas dalam agenda pertemuan jalur keuangan KTT G20, seperti dikutip dari hasil pemaparan Bank Indonesia bertajuk Menuju Presidensi G20, Kamis (11/11/2021).
Â
Â
Agenda Prioritas
Di dalam agenda prioritas, terdapat enam strategi yang disiapkan. Rinciannya adalah sebagai berikut.
1. Strategi untuk mendukung pemulihan
Ini salah satu strategi finance track. Pada strategi ini, BI bersinergi dengan MoF untuk mengatur kebijakan dan melakukan pemulihan yang adil untuk menjaga stabilitas.
2. Mengatasi jaringan pengaman untuk pertumbuhan di masa depan
Sama seperti poin sebelumnya, ini pun salah satu strategi finance track. Pada strategi ini, BI juga bersinergi dengan MoF untuk mengatasi scarring effect di sektor riil dan keuangan.
3. Sistem pembayaran di era digital
Ini merupakan strategi yang dibahas oleh BI untuk membicarakan pembayaran lintas batas dan CBDC. Pembayaran lintas batas inipun termasuk topik dalam agenda warisan.
4. Keuangan berkelanjutan
Strategi keempat ini dibahas dalam finance dan sherpa track sekaligus termasuk topik agenda warisan. Dalam dikusi ini akan membahas prinsip taksonomi, penyingkapan dan pelaporan, hingga risiko transisi dan mobilisasi pembiayaan, dan lain-lain.
5. Inklusi keuangan
Seperti poin keempat, strategi ini dibahas dalam finance dan sherpa track yang meliputi digital dan SME.
6. Perpajakan internasional
Ini merupakan pembahasan oleh MoF sekaligus termasuk dalam topik agenda warisan. Strategi ini membahas dua pilar agenda reformasi perpajakan internasional yang disepakati.
Â
Â
Â
Advertisement
Agenda Warisan (Legacy)
Adapun detail masalah lintas sektor dalam agenda warisan, itu terdiri dari sepuluh poin. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini rinciannya.
1. Pemantauan risiko global oleh BI dan MoF.
2. Jaring pengaman keuangan global oleh BI.
3. Arus modal – Integrated Policy Framework (IPF), IMF V, mempromosikan mata uang yang lebih beraga, dalam perdagangan dan keuangan oleh BI.
4. Data inisiatif meliputi empat bidang prioritas, yaitu perubahan iklim, informasi distribusi rumah tangga, fintech dan inklusi keuangan, akses ke sumber data pribadi dan administratif dalam jalur pertemuan finance dan sherpa track.
5. Regulasi/reformasi sektor keuangan oleh BI dan MoF. Ini meliputi:
a. Pemulihan yang adil untuk stabilitas keuangan
b. Scarring effect Covid-19: implikasi untuk tanggapan kebijakan sektor keuangan
c. Implikasi keuangan global berkelanjutan
d. Penguatan ketahanan sektor keuangan global, NBFI, sumber risiko dan sistem dari keuangan digital
Â
6. Keberlanjutan utang oleh MoF yang meliputi:
a. Evaluasi dan implementasi kerangka kerja sama
b. Mengatasi kerentanan utang pada pinjaman agunan dan pendekatan baru tentang transparansi utang
Â
7. Agenda infrastruktur oleh BI dan MoF yang meliputi:
a. Transisi leverage ke nol bersih
b. Meratakan kesenjangan sosial di seluruh wilayah
c. Meningkatkan investasi digital dan infratek
d. Memajukan infrastruktur transformatif pasca Covid-19Â 8. Bank pembangunan multilateral oleh MoF untuk mengoptimalisasi neraca MDBs dan tinjauan kerangka kecukupan modal MDBs.
 9. Menangani kesiapsiagaan pandemi dalam jalur finance dan sherpa track untuk menindaklanjuti rekomendasi HLIP.
 10. Menyusun rapat dengan Afrika oleh MoF untuk menindaklanjuti implementasi CwA.
Â
Reporter: Aprilia Wahyu Melati