Sukses

Isi Evaluasi Lengkap Pemerintah Soal PPKM, Luar Jawa Bali Diperpanjang sampai 22 November 2021

PPKM diperpanjang sampai 22 November 2021 untuk Luar Jawa Bali meski kondisi pandemi sudah sangat membaik dibandingkan puncaknya pada Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kembali mengevaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali. Salah satu hasilnya, PPKM diperpanjang sampai 22 November 2021 untuk luar Jawa Bali. 

Perpanjangan PPKM tetap dilakukan meski kondisi pandemi sudah sangat membaik jika dibandingkan dengan puncaknya pada Juli 2021 lalu.

Per 7 November 2021, jumlah kasus Aktif sebesar 10.825 kasus atau 0,3 persen dari total keseluruhan kasus, dan ini jauh lebih baik daripada rata-rata Global yang sebesar 7,4 persen. Apabila dibandingkan dari kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun 98,11 persen.

Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 543 kasus, dengan tren penurunan per 7 November yaitu sebanyak 444 kasus, atau sudah turun 99,2 persen dari situasi puncak 15 Juli 2021.

Secara nasional, persentase Tingkat Kesembuhan (Recovery Rate/RR) adalah 96,37 persen lebih baik dari Global yang sebesar 90,52 persen, Tingkat Kematian (Case Fatality Rate/CFR) adalah 3,38 persen, dengan penurunan total kasus aktif adalah -97,59%.

“Selama 2021 ini, tren penurunan kasus secara konsisten terjadi di Jawa-Bali maupun Luar Jawa-Bali dengan tren penurunan di luar Jawa Bali yang lebih tinggi dibandingkan Jawa-Bali," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (8/11/2021). 

Dilaporkan proporsi kasus dari luar Jawa-Bali menurun sejak akhir Oktober 2021. Data proporsi Luar Jawa-Bali terhadap total Kasus Nasional (per 7 November). Dengan kasus Konfirmasi 25,2 persen (112 dari 444 kasus), dan Kasus Aktif 47,9 persen (5.736 dari 11.960 kasus).

Kondisi yang terus membaik ini juga diakui oleh WHO, di mana dalam Covid-19 Situation Report No. 79 (3 November 2021), disebutkan WHO bahwa seluruh Provinsi di Indonesia telah berada pada Tingkat Penularan Masyarakat (Community Transmission/CT) Level 1 atau Tingkat Penularan Rendah.

Hal ini berarti seluruh provinsi sudah berada pada CT1, yang merupakan tingkat penularan/infeksi rendah pada periode 25 hingga 31 Oktober 2021.

Hasil laporan tersebut sejalan dengan angka Tingkat Reproduksi (Rt) virus Covid-19 yang masih terus terkendali, yakni berada di angka 0,95 per 5 November.

“Hal ini akan terus dijaga dengan terus mendorong program Penerapan Prokes, 3M dan 3T secara ketat, serta percepatan Vaksinasi secara konsisten,” imbuh Menko Airlangga.

Sementara, dari segi mobilitas penduduk memang sudah mulai meningkat dalam beberapa minggu terakhir, namun kasus Covid-19 masih tetap terkendali atau tidak diikuti dengan peningkatan kasus. Jika dilihat per pulau, mobilitas tertinggi terjadi di Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua yang sudah meningkat melebihi kondisi pra-pandemi Covid-19.

Selain itu, kabar baik juga datang dari Indonesia Covid Recovery Indeks yang dirilis oleh Nikkei. Menurut data Indeks Nikkei, Indonesia berada di peringkat 41 dari 121 negara di dunia, tertinggi di antara negara-negara lain di ASEAN, dengan nilai 56 (31 Oktober 2021). Peringkat ini membaik dari sebelumnya yang berada di peringkat 54.

 

 

2 dari 3 halaman

Perkembangan Kondisi Luar Jawa-Bali

Dikatakan jika melihat dari jumlah kasus aktif di Luar Jawa-Bali, per 7 November 2021, sebesar 5.736 kasus atau 0,4 persen dari total kasus, atau sudah menurun 97,5 persen dari puncaknya di 6 Agustus 2021.

Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 159 kasus dengan tren terus menurun, per 7 November sebanyak 112 kasus, atau sudah menurun 99,5% dari puncak 06 Agustus 2021.

Untuk di Luar Jawa-Bali, jumlah Kasus Kesembuhan (RR), Kasus Kematian (CFR), dan penurunan jumlah Total Kasus Aktif, adalah sbb:

Sumatera: RR = 96,13 persen dan CFR = 3,57 persen, dengan penurunan (jumlah total kasus aktif) -98,02 persen

Nusa Tenggara: RR = 97,41 persen dan CFR = 2,34 persen dengan penurunan -98,23 persen

Kalimantan: RR = 96,55 persen dan CFR = 3,17 persen dengan penurunan -97,90 persen

Sulawesi: RR = 97,10 persen dan CFR = 2,63 persen dengan penurunan -98,16 persen

Maluku dan Papua: RR = 96,07 persen dan CFR = 1,75 persen dengan penurunan -90,26 persen

Mengenai Level Asesmen per 5 November 2021, dari 27 Provinsi di Luar Jawa-Bali tercatat bahwa tidak ada Provinsi yang masuk Level 4 dan Level 3; Terdapat 22 Provinsi pada Level 2, serta 5 Provinsi di Level 1 yaitu Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Jambi, dan Gorontalo.

Sementara, jika dilihat dari masing-masing Kabupaten/Kota, maka tidak ada Kabupaten/Kota yang masuk di Level 4, terdapat 4 Kabupaten/Kota pada Level 3, sebanyak 231 Kabupaten/Kota di Level 2; dan sebanyak 151 Kabupaten/Kota pada Level 1.

"Dari hasil evaluasi tersebut, diputuskan bahwa penerapan PPKM di Luar Jawa-Bali diperpanjang selama dua minggu, mulai 9 November hingga 22 November 2021," jelas Airlangga.

Kriteria penerapan level PPKM berdasarkan Level Asesmen Situasi Pandemi dan ditambahkan pertimbangan Capaian Vaksinasi di Kabupaten/Kota tersebut, untuk Kabupaten/Kota dengan Capaian Vaksinasi Dosis 1 kurang dari 50 persen, Level PPKM-nya akan dinaikkan 1 level lebih tinggi (dari hasil evaluasi).

Sehingga, untuk PPKM periode berikutnya ini terdapat 156 Kabupaten/Kota dengan Level Asesmen 2 yang capaian vaksinasinya kurang dari 50 persen, dinaikkan menjadi Level 3 (Total PPKM Level 3 menjadi 160 Kabupaten/Kota).

Kemudian untuk 100 Kabupaten/Kota dengan Level Asesmen 1 yang capaian vaksinasinya kurang dari 50 persen, dinaikkan menjadi Level 2 (Total PPKM Level 2 menjadi 175 Kabupaten/Kota). Kemudian 51 Kabupaten/Kota dengan Asesmen Level 1 yang capaian vaksinasinya sudah mencapai lebih dari 50 persen, jadi tetap di Level 1 (Total PPKM Level 1 menjadi 51 Kabupaten/Kota).

 

3 dari 3 halaman

Vaksinasi

Airlangga menjelaskan jika pencapaian vaksinasi semakin mendekati target, yaitu per 7 November sudah sebanyak 205.355.327 dosis telah disuntikkan.

Dengan 60,11 persen target telah tervaksinasi sebagian (baru Dosis 1) dan 37,96 persen tervaksinasi lengkap (Dosis 1 dan 2).

Percepatan vaksinasi pada masyarakat umum dan lansia juga menunjukkan hasil signifikan. Secara kumulatif, suntikan terpantau masih sesuai tren yang diharapkan untuk mencapai 80 persen Dosis 1 dan 60 persen Dosis 2.

Jika dilihat di masing-masing Provinsi, terdapat 18 Provinsi (dari 34 Provinsi) dengan jumlah Vaksinasi Dosis-1 sudah mencapai lebih dari 50 persen.

Sementara, capaian vaksinasi di 27 Provinsi Luar Jawa-Bali, untuk Dosis-1 tercatat baru 6 Provinsi yang capaiannya di atas nasional (60,11 persen) yakni Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara. Sedangkan, 21 Provinsi lainnya masih berada di bawah nasional dan perlu diakselerasi.

Kalau untuk capaian vaksinasi Dosis-2 untuk daerah Luar Jawa-Bali, baru 4 Provinsi yang angkanya berada di atas nasional (37,96 persen) yaitu Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Jambi. Sedangkan 23 Provinsi lainnya masih berada di bawah rata-rata nasional.