Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan internasional dari dan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali saat ini terpantau masih sangat sepi. Padahal, pemerintah telah membuka pintu kunjungan bagi wisatawan asing ke Pulau Dewata sejak 14 Oktober 2021 lalu.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan, sejauh ini memang belum ada penerbangan komersial yang datang dari luar negeri ke Bali.
Baca Juga
"Sampai dengan saat ini belum ada penerbangan komersial internasional yang datang ke Bali," ujar Taufan kepada Liputan6.com, Sabtu (13/11/2021).
Advertisement
Mengutip data yang dihimpun PT Angkasa Pura I (Persero) hingga 12 November 2021, jumlah keberangkatan maupun kedatangan internasional dari/ke Bandara Ngurah Rai Bali tercatat masih sangat terbatas.
Terpantau kedatangan internasional hanya terjadi pada 6 November 2021 sebanyak 3 orang penumpang. Senada, keberangkatan internasional juga hanya terjadi pada 10 November 2021 untuk 4 orang penumpang.
Namun, Taufan menginformasikan, baik kedatangan maupun keberangkatan internasional ke Bali tersebut bukan berasal dari penerbangan komersial.
"Apabila ada, itu penerbangan pengecualian yaitu penerbangan medis," jelas dia.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penerbangan Domestik
Di sisi lain, kedatangan/keberangkatan untuk penerbangan domestik di Bandara Ngurah Rai Bali mulai menunjukan adanya perkembangan, meskipun masih fluktuatif.
Untuk kedatangan domestik hingga 12 November 2021, tercatat ada sebanyak 101.383 orang penumpang yang mendarat di Bandara Ngurah Rai. Sementara untuk keberangkatan sebesar 94.217 orang penumpang.
Taufan mengatakan, lalu lintas penerbangan domestik paling tinggi dari/ke Bandara Ngurah Rai Bali berasal dari rute menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang, Banten dan Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur.
"Paling tinggi itu ada dua, CGK (kode IATA Bandara Soekarno-Hatta) dan SUB (kode IATA Bandara Juanda)," pungkas Taufan.
Advertisement