Sukses

Erick Thohir: Kepemimpinan Bukan Mengenai Diri Sendiri

Erick Thohir menilai, tak mungkin seseorang jadi pemimpin dan diberikan amanah kalau orang tersebut jelek dalam memimpin.

Liputan6.com, Jakarta - Human Capital atau sumber daya manusia menjadi penting dalam menyambut perkembangan dunia global. Menteri BUMN Erick Thohir berharap, gelaran Indonesia Human Capital Summit 2021 bisa terus dilakukan secara kontinyu.

Ia mengatakan, dengan tujuan mengembangkan kapasitas human capital Indonesia, forum seperti ini penting untuk digelar. Diketahui, IHCS 2021 merupaka gelaran ketiga setelah dua kali dilakukan pada 2016 dan 2017 lalu.

"Tadi, human capital summit 2016, 2017, dan baru mulai lagi di 2021, itu bagus, tapi kita terkenal ngos-ngosan, karena kita punya idenya bagus, tapi implementasinya," kata dia dalam Indonesia Human Capital Summit 2021, Selasa (16/21/2021).

Dengan demikian, ia berharap gelaran human capital serupa bisa berjalan secara konsisten untuk tahun-tahun selanjutnya.

Selain itu, ia juga turut menyinggung kebiasaan orang yang kerap memandang sebelah mata pemimpin di periode-periode sebelumnya. Dengan tujuan ingin menampilkan kepemimpinan yang lebuh bagus atau lebih hebat. Namun ia memandang, kepemimpinan bukan hanya soal pribadi.

"Biasanya habbit kita selalu ingin mendeskriditkan kepemimpinan sebelumnya, di kementerian dan bum sendiri. Jadi biar tampilnya bagus, lebih hebat. kepemimpinan bukan mengenai dirinya tapi bagaimana memastikan terjadi kontinuiti dari program yang baik, tentu setiap kepemimpinan ada yang didebatkan," kata dia.

"Tapi kontinuiti untuk program baik (IHCS) dihentikan selama empat tahun untuk pencitraan yang jadi merusak yang kita harap ada kesinambungan. Saya harap kepemimpinan, ayo buka hati pikiran tidak semua dilakukan sebelum bapa ibu itu jelek pasti ada yang bagus," imbuh Menteri Erick.

Ia menilai, tak mungkin seseorang jadi pemimpin dan diberikan amanah kalau orang tersebut jelek dalam memimpin. Ia menyoroti bahwa adaptasi dan kolaborasi dalam core values AKHLAK jadi ooin penting.

"Kita sepakat, kita rubah ini bikin program ini, (termasuk) bisnis model, digitalisasi. Kalau hatinya, pondasi human capitalnya tak ada, sama (saja)," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Hadapi Krisis

Lebih lanjut, Menteri Erick menuturkan lewat kolaborasi atau gotong royong, Indonesia mampu melewati krisis. Ia mengisahkan Indonesia yang mampu melewati krisis 1998 dan 2008 hingga saat ini krisis di sektor kesehatan.

Tapi, ia mengatakan bahwa indonesia mampu untik bangkit dari ketiga krisis yang dihadapi, salah satunya dengan kolaboeasi yang kuat

"Semua lihat sebelah mata, tapi kita buktikan kita rebound, 1998 media di sana sini menulis Indonesia bubar, tapi nyatanya makin kuat, 2008 sama, hari ini dahsyat juga, coba search informasi Indonesia secara global, jelek semua, tapi bisa kita buktikan, kita satu dari banyak negara yang bisa melewati Covid-19," kata dia.

Namun, dalam kepemimpinan, kata Menteri Erick tidak boleh dilandaskan pada ego pribadi, atau pun pada korporasi.

"Tapi jangan ego jadi motor utama, sama di korporasi juga, kita harus agile," katanya.