Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara soal rencana penutupan Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Menurutnya, memang ada beberapa indikator yang perlu dibenahi dari lapangan udara tersebut.
Salah satunya terkait kondisi sebagian landasan pacu (runway) yang bermasalah, sehingga mengganggu lalu lintas penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma.
Baca Juga
"Jadi memang ada inisiatif melakukan revitalisasi, karena keselamatan di sana sangat mengkhawatirkan. Terutama runway sudah bermasalah kondisinya 30-40 persen" jelas Menhub Budi Karya di Rangkasbitung, Banten, Selasa (16/11/2021).
Advertisement
Tak hanya itu, ia menambahkan, Bandara Halim Perdanakusuma dinilainya pun rentan terkena banjir yang kerap menerjang kawasan Pondok Gede dan sekitarnya.
Namun, Menhub Budi Karya tetap menanti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Bandara Halim Perdanakusuma, apakah bakal dilakukan revitalisasi atau malah ditutup.
"Banjir juga masalah. Jadi kita melakukan penyelamatan dari safety bandara itu, kita lakukan komunikasi dengan stakeholder, dan baru bisa usulkan ke presiden. Seperti apa skenarionya nanti diputuskan Presiden," ujarnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wacana Bandara Halim Ditutup
Sebelumnya, sempat ada wacana Bandara Halim Perdanakusuma akan dilakukan penutupan secara parsial hingga penutupan total dalam beberapa waktu ke depan. Rencana ini tertuang dalam Risalah Rapat Koordinasi Operasional di Bandara Halim Perdanakusuma pada 1 November 2021 lalu.
Rencananya, bandara ini akan dipersiapkan mulai November 2021 hingga 9 bulan mendatang dengan konsep prepare for the worst atau persiapan kemungkinan terburuk.
"Apabila kemudian ditentukan menjadi penutupan parsial, atau bahkan tidak jadi ditutup total akan menjadi lebih mudah," tulis risalah rapat tersebut.
Advertisement