Sukses

Harga Emas Diprediksi Sentuh USD 1.900 per Ounce di Akhir 2021

Harga emas naik pada hari Selasa, bertahan dekat dengan puncak lebih dari lima bulan

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik pada hari Selasa, bertahan dekat dengan puncak lebih dari lima bulan. Ini  karena investor khawatir bahwa inflasi akan bertahan lebih lama, mendorong permintaan emas batangan sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/11/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 peresn menjadi USD 1,864.80 per ounce pada 0836 GMT. Emas berjangka AS naik 0,1 persen pada USD 1,868,20.

Harga emas telah reli 1,9 persen sejak Selasa lalu setelah data menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada Oktober.

"Gagasan bahwa inflasi AS belum mencapai puncaknya akan mempertahankan tawaran beli emas dengan baik, selama The Fed tidak menyimpang dari pendekatannya yang sabar terhadap kenaikan suku bunga apa pun," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Kenaikan emas juga terjadi meskipun dolar AS bertahan mendekati level tertinggi 16-bulan dan benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun stabil di dekat puncak tiga minggu.

Dolar yang lebih kuat meningkatkan biaya emas bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

"Emas mampu menahan angin dari dolar yang kuat dan bisa naik ke USD 1.900 pada akhir tahun," kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Komitmen The Fed

Investor sekarang mengamati data penjualan ritel AS pada 1330 GMT, yang dapat mempengaruhi sikap Federal Reserve pada kenaikan suku bunga. Data tersebut mengikuti pembacaan sentimen konsumen yang lemah minggu lalu.

"Tanda-tanda lebih lanjut bahwa pemulihan ekonomi AS memudar di tengah harga konsumen yang terus meningkat dapat mendorong lebih banyak investor menuju emas sebagai tempat yang aman," tambah Tan dari Exinity.

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Richmond Thomas Barkin mengatakan pada hari Senin bahwa sementara The Fed tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga, bank sentral harus menunggu untuk mengukur apakah inflasi dan kekurangan tenaga kerja terbukti lebih tahan lama.

Kenaikan suku bunga cenderung membebani emas, karena mendorong imbal hasil obligasi naik, meningkatkan biaya peluang logam.