Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) siap untuk mengantar jemaah haji dan umrah dari Indonesia ke Arab Saudi. Hal ini menyusul adanya sinyal dari Pemerintah dari Arab Saudi yang menyampaikan nota diplomatik kepada Pemerintah Indonesia mengenai pembahasan pemberangkatan umrah dan haji.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjelaskan, perseron sudah siap menyambut penyelenggaraan kembali penerbangan umrah dan haji untuk jemaah Indonesia. Garuda Indonesia tengah melakukan penyesuaian armada sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga
"Kami memahami antusiasme para calon jemaah yang telah menantikan keberangkatan ke Tanah Suci sejak dua tahun yang lalu. Oleh karenanya di tengah proses komunikasi yang berlangsung antara pemerintah Indonesia kepada pemerintah Arab Saudi hingga saat ini, Garuda Indonesia senantiasa memastikan kesiapan secara menyeluruh," ujar Irfan di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Advertisement
Garuda Indonesia terus memperkuat upaya kesiapan layanan penerbangan umrah dan haji dengan memastikan komitmen keberlangsungan layanan penerbangan bagi calon jemaah dapat tersedia secara optimal.
Adapun salah satu persiapan yang saat ini terus dilakukan secara optimal adalah melalui komunikasi intensif bersama dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah/Haji (PPIU/PPIH). Ini dilakukan untuk membahas berbagai aspek penunjang kesiapan layanan penerbangan umrah dan haji, utamanya dalam memastikan kegiatan ibadah di Tanah Suci di masa kenormalan baru dapat terselenggara dengan baik.
"Mulai dari memastikan pemenuhan ketentuan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia maupun pemerintah Arab Saudi hingga edukasi teknis pelaksanaan ibadah umrah dan haji di masa pandemi kepada para calon jemaah," ujarnya.
Irfan menambahkan, di tengah upaya akseleratif pemulihan kinerja usaha, Perseroan berupaya memastikan komitmennya untuk menghadirkan pengalaman penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh jemaah ketika nantinya akses masyarakat Indonesia untuk beribadah ke Tanah Suci.
Diskusi intensif juga terus berjalan bersama dengan pemangku kepentingan penyelenggaraan ibadah umrah dan haji, termasuk di antaranya Kementerian Agama RI hingga layanan kebandarudaraan yang saat ini terus dioptimalkan. Sebab ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memastikan seluruh aspek operasional dan layanan penunjang dapat semakin siap melayani penerbangan umrah dan haji.
“Dengan komitmen bersama seluruh pihak dalam menghadirkan layanan perjalanan ibadah umrah dan haji, kiranya sinergi antar berbagai entitas ini dapat menghasilkan upaya-upaya yang solutif guna meningkatkan komitmen layanan terhadap para jemaah Indonesia secara end-to-end, baik pada saat keberangkatan, proses ibadah, hingga kembali lagi ke Tanah Air,” jelas Irfan.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Indonesia Segera Kirim Lagi Jamaah Umrah ke Arab Saudi
Sebelumnya, Arab Saudi telah menyampaikan nota diplomatik kepada Pemerintah RI, yang artinya pembahasan pemberangkatan umrah sudah bisa dilakukan.
"Di dalam pertemuan hari ini ada beberapa hal yang diangkat oleh forum 1 terkait kerinduan masyarakat untuk kembali berkunjung ke Mekkah salah kegiatan umrah, yang tiap tahun rata-rata 1 juta orang. Ini hampir 2 tahun tidak ada kegiatan umrah," ujarnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (16/11/2021).
Airlangga mengabarkan, Kerajaan Arab Saudi telah menyampaikan nota diplomatik kepada Pemerintah RI, yang artinya pembahasan pemberangkatan umrah sudah bisa dilakukan.
"Terutama untuk mengembalikan jamaah umrah Indonesia ke Saudi dengan persyaratan-persyaratan yang mereka tentukan," imbuh dia.
Pada tahap awal, ia menyampaikan, Arab Saudi baru mengakui vaksin yang mereka pakai yakni Astra Zeneca, Pfizer, Johnson & Johnson. Arab Saudi pun baru menambah pengakuan untuk vaksin Sinovac dan Sinopharm.
Namun, dia menambahkan, untuk Sinovac dan Sinopharm Arab Saudi masih meminta adanya booster. Sementara Indonesia saat ini belum memberikan perizinan untuk booster ketiga kecuali tenaga kesehatan. Ini karena masyarakat masih punya target pemerintah, di akhir Desember 2021 sebesar 70 persen untuk dosis pertama dan 40 persen dosis kedua. Sehingga booster baru dipersiapkan programnya pada Januari 2022 nanti.
"Oleh karena itu, untuk menyikapi hal tersebut, ada usulan dimana pemerintah dalam hal ini Menteri Agama melakukan diplomasi dengan mitranya di Saudi. Dan berdasarkan info masih dari pak Menteri Agama, akan segera mengirim tim di Minggu ini," kata Airlangga.
Advertisement