Sukses

Bali Jadi Tuan Rumah Konvensi Internasional Minyak dan Gas Bumi

Konvensi internasional tentang minyak dan gas ke dua, atau The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 akan digelar pada 29 November – 1 Desember di Bali

Liputan6.com, Jakarta Konvensi internasional tentang minyak dan gas ke dua, atau The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 akan digelar pada 29 November – 1 Desember di Bali. Tujuannya, untuk menarik investasi di sektor hulu migas di tengah upaya peningkatan produksi di 2030 mendatang.

Ketua Organizing Committee, Luky Agung Yusgiantoro mengatakan ada lima tujuan utama dari gelaran acara ini. yang paling pertama, acara ini digelar untuk menarik investasi.

“Kenapa? Karena sektor kegiatan hulu migas ini punya target pada 2030 untuk produksi 1 juta barel per hari, kita ingin tunjukkan ke stakeholders kita, ke publik, bahwa sektor in sedang transformasi, kita ingin tarik investasi, kita sebarluaskan untuk kejar target tersebut,” tuturnya dalam konferensi pers, Rabu (17/11/2021).

Kemudian, tujuan selanjutnya adalah akan adanya diskusi mengenai low carbon initiative yang sebelumnya telah menjadi bahasan di gelaran COP26 di Glasgow, Skotlandia beberapa waktu lalu. Luky menyebut, pihaknya akan menghadirkan bahasan terkait dampak dan target yang akan dicapai oleh sektor hulu migas.

Lalu, salah satu yang jadi penting, kata Luky, adalah adanya kolaborasi yang dibangun dengan lembaga lainnya untuk mencapai tujuan rendah karbon dan produksi 1 juta barel.

“Tak hanya tujuan dari SKK Migas, tapi masyarakat  masih membutuhkan energi, diketahui saat ini 50 persen bauran energi itu berasal dari gas alam dan minyak bumi, ini masih dibutuhkan kedepannya,” kata dia.

Dengan demikian ia mengatakan, tujuannya, ia ingin menunjukkan ke dunia luar untuk mencapai tujuan peningkatan produksi itu perlu dilakukan bersama-sama dengan target bisa memberikan ketahanan energi dan perekonomian Indonesia.

Kemudian keempat, dalam rangka mengejar target peningkatan produksi dan low carbon emission, SKK Migas akan memaparkan berbagai program yang telah dijalankan dan akan dijalan kedepannya. Pada bagian ini juga, Luky mengaku siap menerima masukan-masukan yang ada dalam diskusi.

“Dan terakhir, ini akan ada pemberian penghargaan kepada para kontraktor migas, perusahaan migas karena telah memberikan kontribusi positif selama satu tahun terakhir ini. ini tentu harus diapresiasi,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Nilai Investasi

Sementara itu, Luky belum mau membocorkan nilai investasi yang ditargetkan didapat dari gelaran tersebut. Meski begitu, saat ini ia telah memiliki rancangan dan bentuk investasi yang ditargetkan akan didapatkan, namun, kata dia, belum bisa dikonversi ke besaran uang.

“Saat ini memang belum ada (target) nilai investasinya, belum kita terjemahkan dalam US dolar, moga-moga nanti sudah keluar (di acara), saya tidak akan sampaikan nilai investasinya,” kata dia.

Kemudian, ia mengatakan bahwa untuk menarik investasi dari luar negeri maupun dalam negeri juga memiliki tantangan tersendiri. Apalagi saat ini untuk menarik investasi dari luar negeri akan bersaing dengan investasi sektor Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Maka ini jadi ajang promosi, bukan Cuma SKK Migas, lalu di daerah juga promosikan oil dan gas. Ketika seseorang berpikir bisa investasi di oil dan gas, itu gak akan masalah untuk (target) produksi bisa dicapai dalam waktu dekat,” kata dia.