Sukses

Cetak Lulusan Siap Kerja, Pemprov DKI Jakarta Diminta Terbitkan Pergub Link and Match

PT JakLingko Indonesia berkolaborasi dengan SMK Muhammadiyah 4 Jakarta menjalin kerjasama Link and Match,

Liputan6.com, Jakarta Sebagai bentuk dukungan dan komitmen terhadap dunia pendidikan vokasi dalam mencetak lulusan siap kerja, PT JakLingko Indonesia berkolaborasi dengan SMK Muhammadiyah 4 Jakarta menjalin kerjasama Link and Match, yaitu program penyelarasan kurikulum untuk mempersiapkan peserta didik dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan industri.

Program Link and Match diresmikan melalui Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara SMK Muhammadiyah 4 Jakarta dengan PT JakLingko Indonesia.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Lukmanul Hakim, yang hadir dalam penandatanganan tersebut, mendukung penuh program link and match antara BUMD Jaklingko dan SMK Muhammadiyah 4 Jakarta, sebagai langkah nyata transfer of technology antara dunia industri dengan pendidikan.

“Sekolah diharapkan dapat menyesuaikan kurikulum atau mata pelajaran di SMK. Ini bisa menjadi solusi mengatasi pengangguran, meningkatkan skill atau keahlian pelajar. Sehingga lulusan sekolah menjadi SDM yang handal dan cepat mendapat kerja,” kata bung Lukman, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11/2021).

Tidak hanya Jaklingko, Lukmanul Hakim yang juga Anggota Komisi C DPRD DKI ini mendorong semua perusahaan, baik BUMD, BUMN maupun swasta di Jakarta, juga menerapkan program link and match dengan dunia pendidikan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Angkatan Kerja yang Mumpuni

Bahkan bila perlu, Bang Lukman mengusulkan penerbitan Pergub khusus yang mengatur link and match, untuk mengakselerasi pembentukan angkatan kerja yang mumpuni di era industry 4.0. 

"Ini mendesak, saya meminta Gubernur DKI menerbitkan Pergub tentang program link and match, dalam rangka menyiapkan angkatan kerja yang mumpuni di era industry 4.0 untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan," pungkas Lukman.