Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mempersiapkan gas bumi menjadi jembatan transisi untuk pencapaian target Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi, yang ditargetkan sebesar 23 persen pada 2025.
Direktur Utama PGN Muhamad Haryo Yunianto mengatakan, dalam Rencana Panjang Jangka Menengah PGN berusaha menjadikan gas bumi sebagai energi bersih untuk mengisi peralihan energi fosil ke EBT.
"Pengembangan portofolio kami yang utama pada industri, PLN, pupuk, dan rumah tangga," kata Haryo, di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Advertisement
Untuk meningkatkan penggunaan gas bumi pada masa transisi EBT, PGN telah melakukan kajian untuk memperluas peyaluran gas pada industri retail, konversi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara, fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) dan sektor transportasi perairan.
"Kami pada 2022 melakukan piloting implementasi pola pengembangan yang disebutkan," tutur Haryo.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konversi Kilang
Dalam program konversi ke gas bumi, PGN pun telah bersinergi dengan Subholding Refining dan Petrochemical Pertamina. Dengan mengkonversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas pada kilang.
"PGN yang selalu bersinergi dengan Subholding Pertamina yang lain, ini kekuatan potensi kita," ujarnya.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengungkapkan, saat ini kilang yang akan melakukan konversi BBM ke gas meliputi Kilang Balongan, Cilacap, Tubanm Balikpapan. Diperkirakan total konsumsi gas untuk kilang tersebut mencapai 350 BBTUD.
"Kami akan mempersiapkan konversi minyak ke gas di Kilang Pertamina, ini untuk mendukung efisiensi Pertamina, subtitusi minyak yang tadinya mahal ke gas yang lebih terjangkau," tuturnya.
Advertisement