Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan mengganti pasokan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang bangkitkan oleh batu bara menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) hydro power. Langkah ini guna mewujudkan energi hijau dan berkelanjutan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah tengah menyiapkan skema sumber energi bersih untuk menggantikan PLTU batu bara.
"Selama ini energy mix best load disediakan oleh PLTU, sehingga sudah pasti kalau kita lakukan retirement dari PLTU kita harus cari base load (yang lain)," kata Airlangga dalam diskusi Kompas CEO Forum 2021 di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (18/11/2021).
Advertisement
Salah satu yang menjadi opsi sumber energi bersih untuk pembangkit adalah hydro power. Hanya saja dalam situasi saat ini pembangunan PLTA hydropower tidak bisa dilakukan di Jawa, melainkan di Kalimantan Utara dan Mamberamo Papua.
"Situasi ini tidak memungkinkan bangun hydropower di Jawa karena demand hydro di Kalimantan Utara," katanya.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jaringan Transmisi
Pemerintah pun berencana akan membuat jaringan transmisi antar pulau sebagai penyangga. Menurutnya pembangunan jaringan transmisi memiliki ongkos yang lebih murah dan harus segera disediakan lebih dulu.
"Saat sekarang transmisi antar pulau perlu disediakan lebih dulu, investasi perlu di sana pemerintah dorong hydro dan lainnya," kata dia.
Cara ini kata Airlangga bisa lebih efektif. Sebab dia mendengar kabar Australia akan mengekspor 30 giga watt solar fam ke Singapura melalui ribuan kilometer DC transmission. Sehingga pembangunan transmisi antar pulau memang perlu disegerakan.
"Ada isu atau projek Australia yang mau ekspor 30 Giga Watt solar fam ke Singapura melalui ribuan km DC transmission dan ini mungkin ini harus dibangun lebih dulu," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement