Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Indonesian Fashion Chamber dan dengan dukungan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menggelar acara ‘Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW)’ di Aquatic Gelora Bung Karno, Jakarta pada Jumat (18/11).
Acara tersebut merupakan acara awal pertunjukkan mode Jakarta Muslim Fashion Week yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Anne Patricia Sutanto, Perwakilan Kadin sekaligus Wakil Ketua Komite Promosi Fashion Muslim Nasional menyeruarakan sebuah nilai yang tak dimiliki banyak negara tetapi dimiliki oleh Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tetapi tetap satu).
Advertisement
"Di Jakarta Muslim Fashion Week berikutnya, kita akan merangkul lebih banyak orang, lebih banyak talenta, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia dapat menjadi trendsetter fashion muslim - dengan Bhineka Tunggal Ika yang merupakan kesatuan dalam keragaman," tutur Anne.
"Dengan bakat yang kita miliki, kita harus menunjukkan ekosistem industri mulai dari institut fesyen, teknologi garmen, hingga tekstil itu sendiri," ujarnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Program Kampus Merdeka Dukung Mahasiswa Geluti Minat Fashion di Luar Kampus
Adapun sambutan dari Mendikbudristek Nadiem Makarim, yang mengumumkan kesempatan pembelajaran fashion bagi mahasiswa/mahasiswi dalam Program Kampus Merdeka.
Untuk pertama kalinya, dengan Program Kampus Merdeka, mahasiswa/mahasiswi S-1 bisa menempuh 3 semester dari 8 semester di luar kampus.
"Jadi bagi mereka yang memiliki passion mengenai fashion dan pendidikan fashion, ini adalah kesempatan yang luar biasa besarnya. Ini mengartikan semua institusi, perusahaan, yang bergerak di bidang fashion dan kosmetik bisa menjadi universitas selama satu semester," kata Nadiem Makarim.
Di bawah program tersebut, Nadiem Makarim menerangkan, semua perusahaan fashion atau komestik yang memiliki kualitas kelas dunia bisa menjadi universitas selama enam bulan dan secara penuh di akreditasi, dengan masing-masing mahasiswa/mahasiswa akan mendapat 20 sks.
"Asal dengan lulusannya juga mendapatkan sertifikasi yang diberikan oleh perusahaan (fashion dan kosmetik)," ujar Nadiem.
"Tak hanya itu, kalau program tersebut disetujui oleh Kemendikbudristek, yang mendanai uang transport dan biaya hidup anak-anak itu juga kami," lanjutnya.
Di tambah lagi, pembiayaan juga termasuk bila perusahaan-perusahaan fashion itu menerima full-time mentor untuk mengajar mahasiswa/mahasiswi program ini.
"Jadi ini benar-benar program yang disubsidi secara penuh oleh pemerintah," pungkas Nadiem.
Advertisement