Liputan6.com, Jakarta - Penyaluran kredit industri perbankan nasional menunjukkan angka positif. Salah satu pendorongnya adalah kredit konsumsi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, seluruh kelompok penyaluran kredit tumbuh positif. Namun memang yang terbesar masih kredit konsumsi dan modal kerja.Â
"Saat ini, seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif. Terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja," terangnya dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - November 2021, Kamis (18/11/2021).
Advertisement
Di sektor konsumsi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan tertinggi. Yaitu sebesar 8,87 persen secara year on year (yoy).
"Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 3,04 persen (yoy)," bebernya.
Perry bilang, membaiknya permintaan kredit sejalan dengan meningkatnya aktivitas dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan melonggarnya aktivitas masyarakat. Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko.
"Hal ini menunjukkan berlanjutnya perbaikan di sektor riil dan dunia usaha, khususnya UMKM. Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif serta sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan," tandasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Realisasi KUR Capai Rp 237 Triliun
Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 237 triliun sampai dengan 3 November 2021. Menengok Sistem Informasi Kredit Program (SIKP), angka ini mencapai 83,19 persen dari target yang ditetapkan tahun ini.
"KUR ini diberikan kepada 6.282.042 debitur," ujar Deputi Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya dalam konferensi pers online, Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Rinciannya, KUR super mikro mencapai Rp 9,02 triliun untuk 1.025.706 debitur. Selanjutnya KUR Mikro mencapai Rp 147,82 triliun untuk 4.841.327 debitur. Kemudian KUR kecil atau khusus sebesar Rp 80,22 triliun kepada 413.886 debitur.
"KUR Penempatan TKI sebesar Rp17,29 miliar kepada 1.123 debitur. Ini memang sedikit menurun karena mereka tidak berangkat ke luar negeri," kata Eddy.
Advertisement