Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan gambaran perubahan global yang drastis, dan meminta segera dilakukannya transisi di sektor energi.
Hal itu ia sampaikan dalam pengarahan kepada komisaris dan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) di Istana Kepresidenan, Selasa (16/11/2021).
Baca Juga
Pertemuan itu juga dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, Komisaris Utara Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Komisaris Utama PLN Amien Sunaryadi.
Advertisement
Jokowi merujuk pada pembahasan dalam pertemuan negara G-20 dan pertemuan tentang perubahan iklim di COP26, yang untuk ke depannya menyarankan diberhentikannya energi fosil.
Di sisi lain, Jokowi menyebut, sejumlah perusahaan Indonesia masih menjalankan penggunaan batu bara yang besar sekali, salah satunya PLN.
"Minyak dan gas yang mau tidak mau itu juga akan terkena imbas kalau kedepan semua mengarahnya ke mobil listrik yang saya pastikan akan segera di mulai di eropa dan negara lain. Sehingga kita semua harus bersiap-siap," kata Jokowi, dikutip dari video postingan laman Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11/2021).
"Memang kita tahu bahwa transisi energi ini tidak bisa ditunda-tunda. Oleh sebab itu, perencanaannya, grand design-nya, itu harus mulai disiapkan," ujar Jokowi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terjangkau
Jokowi pun menyerukan agar perusahaan energi Indonesia segera mencari teknologi untuk transisi energi yang bisa dijangkau.
"Tahun depan kita akan apa, tahun depannya lagi akan apa, lima tahun yang akan datang akan apa, 10 tahun ke depan akan stop misalnya. Sudah harus konkret dan jelas, dan detail. Bukan hanya makronya, tapi rencana juga ada, di Pertamina ada, di PLN juga ada," lanjutnya.
Advertisement