Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin, telah menyerahkan penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Acara ini digelar pada Kamis (18/11/2021).
Acara penghargaan bagi UMKM ini diharapkan menjadi motivasi baru bagi pengusaha lainnya. Wapres juga mengatakan pandemi Covid-19 telah memaksa pelaku usaha melakukan berbagai penyesuaian, untuk mengatasi beratnya tantangan mempertahankan produktivitas.
Baca Juga
Wapres menilai, kelincahan dan adaptif dalam menghadapi perubahan adalah faktor penentu keberhasilan usaha mempertahankan produktivitas.
Advertisement
Dirinya mengapresiasi pelaku usaha yang tetap produktif dan berkembang selama pandemi Covid-19, sehingga menjadi motivasi pelaku usaha lain untuk terus berkarya di tengah ketatnya persaingan secara nasional maupun global.
“Pandemi menyadarkan kita bahwa kolaborasi dan kerjasama sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan, termasuk dalam hal produktivitas. Prestasi yang diraih hari ini patut dibanggakan, agar menjadi motivasi bagi perusahaan lain untuk terus berkarya dalam menghadapi tantangan,” tutur Wapres Ma'ruf dalam keterangannya, Minggu (21/11/2021).
Dalam cara yang dihadari Wapres ini, Rumah Toga Makrifah Herbal binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) meraih penghargaan Produktivitas Paramakarya 2021 dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), untuk kategori perusahaan kecil dan menengah.
Penghargaan diterima pimpinan Makrifah Herbal Hasma, dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, didampingi Menaker Ida Fauziah di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Makrifah Herbal adalah satu dari 34 perusahaan penerima Paramakarya di Indonesia, yang terbagi dalam 22 perusahaan kecil dan 12 perusahaan menengah dari 24 Provinsi. Usaha binaan PKT itu dinilai mampu meningkatkan produktivitas usaha dalam 3 tahun terakhir, sekaligus menjadi usaha kecil pertama di Bontang yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
Diungkapkan Hasma, penghargaan ini menjadi motivasi baginya untuk terus meningkatkan produktivitas usaha di bidang budidaya Tanaman Obat Keluarga (Toga), dengan produk turunan berbagai jenis minyak herbal seperti minyak urut, minyak kemiri, VCO, teh herbal, lulur tradisional, bibit toga, hingga jasa eduwisata dan spa.
Pencapaian Makrifah Herbal diakuinya tak lepas dari pembinaan PKT, yang secara berkesinambungan membekali seluruh anggota untuk penguatan kapasitas dan manajerial usaha, sehingga mampu berkembang dengan produktivitas tinggi dalam 3 tahun terakhir.
“Penghargaan ini menjadi semangat bagi Makrifah Herbal untuk terus produktif, sekaligus memberi manfaat lebih bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Hasma dalam keterangannya, Minggu (21/11/2021).
Sejak menjadi binaan PKT pada 2016, Makrifah Herbal terus bertransformasi dengan berbagai pengembangan, hingga mampu mengakomodasi 25 anggota di seluruh unit usaha. Pemberdayaan tersebut sekaligus upaya Makrifah Herbal bersama PKT mendorong kesejahteraan masyarakat sekitar, disamping melestarikan lingkungan dengan perluasan media tanam Toga di lingkungan RT.11 Loktuan, Bontang Utara.
Pandemi Covid-19 seakan tak menyurutkan produktivitas usaha Makrifah Herbal, seiring meningkatnya permintaan konsumen akan produk herbal untuk imunitas tubuh.
Permintaan tak hanya datang dari lokal Bontang, tapi juga regional Kaltim dan daerah lainnya. Bahkan pada 2021, Makrifah Herbal menginisiasi terbentuknya Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Borneo Skill Sinergy dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Bontang Herbal Course, yang mencakup 14 program pengembangan di bidang tanaman obat dan pemberdayaan masyarakat.
“Makrifah Herbal akan terus meningkatkan produktivitas usaha, sekaligus memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi masyarakat,” tambah Hasma.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sasaran Pembinaan
VP CSR PKT Anggono Wijaya, mengungkapkan peningkatan produktivitas dan pengembangan sektor usaha merupakan sasaran utama pembinaan PKT bagi UMKM, agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Begitu pula dengan Makrifah Herbal, pendampingan rutin dengan berbagai pelatihan dan penguatan kapasitas kelompok telah menciptakan beragam peluang baru dari bahan baku tanaman obat, sebagai bisnis potensial yang menjanjikan.
“Pencapaian Makrifah Herbal juga menjadi kebanggaan bagi PKT, karena terus menunjukkan produktivitas di tengah pandemi Covid-19, bahkan mampu mengembangkan berbagai peluang usaha baru,” kata Anggono.
Anggono berharap keberhasilan Makrifah Herbal dapat memotivasi mitra binaan PKT lainnya untuk terus produktif dan meningkatkan kapasitas usaha, mengingat pendampingan dan pembinaan oleh PKT bertujuan untuk mendorong pelaku usaha agar mampu mandiri serta memberi dampak lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan.
“Semoga semangat dan keberhasilan Makrifah Herbal bisa diikuti mitra binaan lainnya, sehingga sektor UMKM kita semakin berdaya dan produktif di tengah pandemi Covid-19,” tutur Anggono.
Advertisement