Liputan6.com, Jakarta Subholding Gas Pertamina menerapkan inovasi digital untuk mengintegrasikan penyaluran gas bumi lewat pipa South Sumatera-West Java (SSWJ), dengan menggunakan aplikasi Gas Management System (GMS) SIPGas.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, integrasi penyaluran gas dapat berjalan efektif berkat adanya integrasi digital melalui aplikasi GMS SIPGas. Dengan aplikasi ini, Subholding Gas Group dapat memonitor penyaluran gas di titik integrasi secara tepat waktu dan memonitor kinerja penyaluran setiap area per harinya.
Baca Juga
"Bahkan dapat melakukan digitalisasi proses billing dari meter to cash sehingga penagihan ke pelanggan menjadi semakin efektif, cepat dan akurat,” kata Rachmat, di Jakarta, Selasa (23/11/2021)
Advertisement
Rachmat melanjutkan, dengan aplikasi GMS SIPGas yang terintegrasi, maka Subholding Gas Group semakin mudah dalam mengoptimalkan penyaluran gas dari setiap pasokan di jaringan yang sudah terintegrasi. Penyaluran gas ke industri-industri strategis juga semakin fleksibel, seperti pembangkit listrik, pupuk dan kilang, serta semakin mudah dalam memenuhi un-met demand pelanggan.
Keberhasilan ini berkat dukungan manajemen dan kolaborasi yang efektif dalam akselerasi integrasi bisnis yang semakin sinergi antara PGN dan Pertagas.
Sehingga saat ini, gas dari Sumatera berhasil dialirkan melalui pipa South SSWJ milik PGN untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sektor pupuk dan kilang di jaringan pipa Pertagas West Java Area (WJA) yang trend-nya mengalami natural decline.
Inovasi digital yang diterapkan Pertamina Subholding Gas ini pun dipamerkan dalam forum internasional, ajang ADIPEC 2021 yang digelar di Abu Dhabi National Exhibition Center (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Membawakan tema terkait Oil & Gas 4.0: Journey to Digital Transformation, Tim Subholding Gas memaparkan tentang Digital Integration, Success Story of Accelerating Gas Delivery Integration in Two Biggest Natural Gas Company in Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, bocor. Sudin Penanggulangan kebakaran Jaktim pipa distribusi gas itu bocor sekitar pukul 10.05 WIB. Polisi melakukan sterilisasi jalan raya Bekasi.
Apresiasi
Partisipasi Subholding Gas di international conference dan exhibition ini sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap pekerja yang berperan aktif dalam digitalisasi yang menjadi salah satu program utama di Pertamina yakni go digital.
“Pencapaian digitalisasi pengelonaan gas bumi yang terintegrasi ini menjadi pembuktian bahwa inovasi di Subholding Gas diakui di level internasional melalui ajang ADIPEC. Apalagi ADIPEC merupakan konferensi yang dihadiri pemain dari sektor hulu, midstream dan hilir minyak dan gas bumi, serta proses digitalisasinya yang menjadi trend di dunia saat ini,” kata Rachmat.
PGN sebagai Sub Holding Gas di bawah Holding Migas Pertamina saat ini telah memiliki panjang jaringan 10.760 km yang merupakan 96% infrastruktur gas bumi di Indonesia. Dengan penyaluran di pipa transmisi sebesar 1.238 MMSCFD dan volume distribusi gas sebesar 873 BBTUD hingga September 2021.
Digitalisasi menjadi bagian dari upaya Subholding Gas dalam mengoptimalkan setiap peluang gas bumi melalui program gasifikasi kilang, pupuk, pembangkit listrik, industri, retail dan jargas, sektor maritim dan darat yang merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan.
Diharapkan, kedepannya juga dapat mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dengan bahan bakar gas bumi yang lebih ramah lingkungan sebagai bagian dari transisi energi di Indonesia.
Advertisement