Sukses

Menteri Bahlil Minta Tambahan Anggaran DAK Genjot Realisasi Investasi

Kementerian Investasi/BKPM meminta, tambahan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di daerah.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Investasi/BKPM meminta, tambahan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di daerah.

Tambahan DAK ini, diharapkan dapat mempercepat realisasi investasi daerah sekaligus perbaikan kinerja.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, perbaikan kinerja DPMPTSP saat ini, tidak lepas dari pemberian DAK non-fisik yang bisa digunakan. Tahun ini DAK bagi DPMPTSP mencapai Rp260 triliun. Angka ini meningkat dari Rp227 triliun dari tahun lalu.

"Kita harus berterimakasih kepada Ibu Menkeu (Sri Mulyani). Kalau bisa ditambah lagi," pintanya dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11).

Dia masih ingat betul, sebelum adanya tambahan anggaran DAK pada saat rapat kerja pertama DPMPTSP dikategorikan menjadi kelas nomor empat. Ini karena tidak adanya kepala dinas yang mumpuni di bidangnya.

"Kadang-kadang guru jadi kepala dinasnya sakit miskin yaitu kepala dinas," pungkas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Jurus Menteri Bahlil Kejar Target Investasi Rp 1.200 Triliun di 2022

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia optimistis target realisasi investasi Rp 1.200 triliun tahun depan bisa tercapai. Apalagi saat ini pihaknya sudah mengawal ratusan perusahaan yang telah menyatakan minat investasinya di 2022.

Dia menjelaskan, strategi mengawal investasi end-to-end merupakan salah satu cara agar realisasi investasi bisa mencapai target. Untuk itu, Kementerian Investasi juga telah memetakan lokasi dan perusahaan yang akan berinvestasi.

"Jadi dari 34 provinsi kita bagi ada sekitar 600 sampai 700 perusahaan kemudian itu yang kita kawal," kata dia dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021 di Jakarta, Rabu (24/11)

Selain itu, Bahlil menyebut, kinerja dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di daerah sudah lebih baik dalam melayani investor yang akan menanamkan modal dibandingkan sebelumnya.

Perbaikan kinerja DPMPTSP ini, tidak lepas dari pemberian Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik yang bisa digunakan. Tahun ini DAK bagi DPMPTSP mencapai Rp260 triliun, meningkat dari Rp227 triliun dari tahun lalu.

"Jadi dulu kami ingat Raker pertama DPMPTSP ini jadi kelas nomor 4. Kadang-kadang guru jadi kepala dinasnya saking miskinnya itu kepala dinas. Jadi kami minta waktu itu, Kalau bisa ditambah lagi," ungkapnya.