Liputan6.com, Jakarta Atlet pemain basket dunia diketahui berbondong-bondong menanamkan investasi pada situs perdagangan jam tangan mewah bernama WatchBox. Michael Jordan termasuk dalam deratan nama-nama tersebut.
WatchBox diketahui memperdagangkan jam tangan mewah dari berbagai merek, termasuk Richard Mille, favorit para pemain NBA.
Baca Juga
Dilansir dari CNBC, Kamis (25/11/2021), WatchBox mengaku berhasil mengumpulkan pendanaan baru senilai USD 165 juta atau sekitar Rp 2,35 triliun.
Advertisement
Jordan, merupakan salah satu atlet terkaya di dunia. Menurut Forbes, kekayaannya mencapai USD 1,6 miliar.
Dalam pendanaan ini, selain nama Michael Jordan juga terdapat Giannis Antetokounmpo, pemilik Bucks Marc Lasry, bintang Phoenix Suns Chris Paul dan Devin Booker. Sert investor Wall Street Bill Ackman, dan masih banyak lagi.
WatchBox yang berbasis di Philadelphia diketahui berhasil mengumpulkan pendanaan hingga USD 260 juta sejak pertama kali berdiri pada 2017.
Meskipun perusahaan tidak mengungkapkan detail berapa nilai valuasi perusahaan, namun banyak yang menduga jika startup ini sudah bernilai hampir USD 1 miliar (Rp 14,2 triliun).
CEO WatchBox Justin Reis dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa perusahaan sedang mengejar pendapatan bersih USD 300 juta di tahun ini. Serta kemungkinan melakukan IPO di masa depan.
WatchBox diketahui memiliki inventaris senilai USD 150 juta. Alih-alih melayani pelanggan di pasar untuk transaksi peer-to-peer, perusahaan ternyata membeli dan memperdagangkan jam tangan mewah dari para penjual lain.
Perusahaan ini kemudian mengotentikasi satu produk dan menjualnya kembali ke kolektor atau pembeli lain. Dari sini perusahaan menerima biaya transaksi dalam prosesnya.
“Tidak beda dengan sistem Goldman Sachs. Kami memiliki penasihat klien yang bisa diajak bicara dan juga mengelola portofolio jam tangan Anda,” kata Reis tentang platform tersebut.
Permintaan jam tangan mewah sedang tinggi
Ternyata, pasar jam tangan mewah seken sedang booming baru-baru ini. Hal itu karena produsen terkenal, seperti Rolex dan Richard Mille menahan pasokan demi menjaga ekslusifitas produknya.
Itu memungkinkan lini barang mewah mempertahankan nilainya di pasar sekunder, terutama pada saat permintaan meningkat.
Morgan Stanley melaporkan Rolex menjual 810.000 jam tangan pada tahun lalu. Sementara Patek menjual 53.000 jam tangan, Audemars menjual 40.000 jam tangan, dan Richard Mille hanya menjual 4.300 jam tangan.
Perusahaan konsultan McKinsey memperkirakan bahwa penjualan jam tangan bekas saja bisa mencapai USD 18 miliar pada tahun 2019. Diprediksi akan terjadi peningkatan kembali sebesar USD 32 miliar pada tahun 2025.
Seiring hal itu, WatchBox ternyata tidak sendirian. Saingannya seperti Watchfinder, Watchmaster, dan Hodinkee yang terletak di New York juga telah melebarkan sayap di pasar sekunder.
Hodinkee berhasil mengumpulkan USD 40 juta pada bulan Desember dari investor. Termasuk di dalamnya quarterback NFL Tom Brady.
Perusahaan sebelumnya telah meluncurkan toko jam tangan bekas pada bulan Oktober. Kemudian perusahaan melakukan pembelian dan penjualan jam tangan yang diproduksi di tahun 1990-an.
“Dalam hal ukuran dan skala, jika Anda melihat kami di pasar, kami mungkin platform terbesar dalam hal pendapatan,” kata Reis. Mengingat WatchBox mampu tembus total pendapatan hingga USD 1 miliar sejak perusahaan berdiri.
Karena itu WatchBox kemudian berencana kembali untuk memperluas platform digitalnya dan membuka cabang di New York, Los Angeles, Miami, Houston, dan Dallas.
Advertisement