Sukses

Melihat 6 Dampak Positif DME, Sumber Energi yang akan Gantikan LPG

DME meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor LPG.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa pemerintah akan mengganti sumber energi Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan Dimethyl Ether (DME). Penggantian tersebut sebagai langkah efisiensi.

Bahlil melanjutkan, harga LPG di pasaran dunia yaitu USD 850 per ton. Sementara harga DME lebih rendah yaitu sekitar USD 650 sampai USD 700 per ton.

Perbandingan harga tersebut, membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk menyiapkan DME yang merupakan produk dari hilirisasi batu bara kalori rendah untuk menggantikan LPG.

"Kita akan melakukan efisiensi besar-besaran, karena harga DME tidak sebesar harga LPG," kata Bahlil pada Selasa 23 November 2021.

Tim Kajian Hilirisasi Batubara Badan Litbang Kementerian ESDM mencatatkan bahwa proyek Dimethyl Ether (DME) secara keekonomian layak dijalankan. DME merupakan produk hilirisasi batubara dapat mensubstitusi LPG yang saat ini masih dipakai untuk rumah tangga.

Kebijakan pemerintah yang perlu disiapkan untuk mendukung proyek ini antara lain adalah kebijakan Harga Jual khusus Batubara, Harga Jual DME, dan Skema Subsidi DME.

Meski sudah ramai gaungnya, namun belum banyak yang tahu bahwa proyek Dimethyl Ether selain memperhitungkan aspek finansial juga akan memberikan nilai tambah yang lebih luas terhadap negara.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

6 Manfaat

 

Dikutip dari Badan Litbang Kementerian ESDM, berikut ini enam manfaat yang bisa diperoleh dari DME:

Pertama, DME meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor LPG. Dengan penggunaan DME, akan menekan impor LPG hingga 1 juta ton LPG per tahun, dengan kapasitas produksi DME 1,4 juta ton per tahun.

Kedua, menghemat cadangan devisa hingga Rp 9,7 triliun per tahun dan menghemat Neraca Perdagangan hingga Rp 5,5 triliun per tahun.

Ketiga, akan menambah investasi asing yang masuk ke Indonesia sebesar USD 2,1 miliar (sekitar Rp 30 triliun).

Keempat, pemanfaatan sumberdaya batubara kalori rendah sebesar 180 juta ton selama 30 tahun umur pabrik.

Kelima, adanya multiplier effect berupa manfaat langsung yang didapat pemerintah hingga Rp 800 miliar per tahun.

Keenam, pemberdayaan industri nasional yang melibatkan tenaga lokal dengan penyerapan jumlah tenaga kerja sekitar 10.570 orang pada tahap konstruksi dan 7.976 orang pada tahapan operasi.