Sukses

Menteri Bahlil Target Raup Investasi Hulu Migas Rp 227,2 Triliun

Pemerintah target pemasukan investasi pada sektor hulu migas bisa terus membesar hingga mencapai USD 16 miliar, atau sekitar Rp 227,2 triliun (kurs 14.200 per dolar AS).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, target pemasukan investasi pada sektor hulu migas (minyak dan gas) bisa terus membesar hingga mencapai USD 16 miliar, atau sekitar Rp 227,2 triliun (kurs Rp 14.200 per dolar AS).

Bahlil memandang, realisasi investasi hulu migas pada tahun ini masih belum cukup kuat untuk bisa tembus target. Secara proyeksi, pemerintah mematok USD 12 miliar investasi hulu migas bisa tercapai pada 2021 ini.

"Dalam catatan kami, target realisasi untuk investasi hulu migas di tahun ini kurang lebih USD 12 billion. Realisasinya sekarang sudah hampir USD 9 billion, dan target di akhir tahun kurang lebih USD 11 billion," kata Bahlil dalam acara The 2nd IOG di Bali Nusa Dua, Senin (29/11/2021).

Ke depan, pemasukan investasi untuk hulu migas dinilainya bakal lebih sulit jika pelaku usaha terkait tidak mau cepat bertransformasi menuju energi baru terbarukan (EBT).

"Kedua, persoalan green energy, yang kita dorong sekarang mobil listrik, baterai listrik. Saya pikir ini harus ada satu strategi yang baik agar bagaimana lifting kita tetap naik, tapi juga pasar kita tetap terbuka. Memang solusinya adalah hilirisasi," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Prokatif Desain Kebijakan

 Selanjutnya, Bahlil juga ingin agar pemerintah lebih proaktif mendesain kebijakan dan insentif untuk bisa memicu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau perusahaan yang ingin melakukan pengeboran sumur migas agar lebih condong ke Indonesia.

Bahlil pun telah berdiskusi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri ESDM Arifin Tasrif, untuk mendongkrak pemasukan investasi hulu migas hingga mencapai USD 16 miliar.

"Kemarin saya bicara dengan ibu Menkeu, kemudian pak Arifin, kita targetkan ke depan investasi di hulu migas kurang lebih USD 15-16 billion. Ini yang sekarang kita lagi dorong," ungkapnya.

"Formulasinya bagaimana, ini yang kita juga masukan nanti agar itu bisa jadi formulasi kebijakan negara," pungkas Bahlil.