Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, laba konsolidasi BUMN mengalami kenaikan yang sangat signifikan di 2021. Hal ini menjadi cacatan penting bagi BUMN yang harus dikabarkan.
Ia menjelaskan, selama ini BUMN selalu mendapat stigma negatif. Dalam setiap kunjungannya ke daerah, Erick Thohir selalu mendapat keluhan mengenai BUMN. Padahal menurutnya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Dalam dua tahun terakhir BUMN telah bekerja luar biasa. Hal tersebut terlihat dari hasil keuangan yang berasal di efisiensi, perubahan bisnis model dan mengangkat orang-orang profesional.
Advertisement
"Laba bersih konsolidasi BUMN tahun kemarin Rp 13 triliun, hari ini kuarter III saja sudah Rp 61 triliun," taka Erick Thohir saat menyampaikan sambutan dalam acara pengukuhan pengurus Forum Humas BUMN atau FHBUMN Periode 2021-2023 secara daring di Jakarta, Senin (29/11/2021).
Ia melanjutkan, tidak mudah membicarakan transformasi jika tidak ada hasil yang dilihat. Namun saat ini dengan hasil kinerja keuangan yang sudah dicetak menjadi hal yang berbeda.
Erick melanjutkan, langkah yang dilakukan BUMN saat ini bukan lari sprint melainkan maraton. Oleh sebab itu ia meminta kepada semua pihak untuk tetap melanjutkan torehan positif yang sudah dicetak saat ini.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Erick Thohir Sudah Tutup 70 BUMN
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Kementerian BUMN telah menutup 70 BUMN. Penutupan tersebut dilakukan beberapa diantaranya untuk BUMN yang sudah tidak beroperasi.
"Kita sudah tutup 70 BUMN," jelas Erick Thohir dalam Orasi Ilmiah di Universitas Brawijaya, seperti ditulis Minggu (28/11/2021).
"Terutama BUMN yang sudah tidak beroperasi sejak 2008. Itu sudah tidak bisa berkompetisi," tambah dia.
Ia melanjutkan Kementerian BUMN terus melakukan penutupan kepada BUMN yang tidak efisien. Namun, penutupan tersebut tidak dibarengi dengan pengurangan tenaga kerja.
Tenaga kerja BUMN yang ditutup akan dikonsolidasikan. Ia pun bercerita, di industri perbankan dengan adanya digitalisasi, di satu daerah yang tadinya terdapat tiga kantor cabang dipangkas menjadi satu kantor saja.
Para pegawai yang kantornya ditutup tersebut tidak dirumahkan atau kena pemutusan hubungan kerja (PHK) tetapi dialihkan ke bisnis lain.
"Kita tambah jobdesk-nya. tadinya di kantor jadi keluar jadi sales," terang dia.
Advertisement