Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah menetapkan alokasi pengadaan barang dan jasa dari koperasi dan UMKM (KUMKM) sebanyak 40 persen. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, hingga kini realisasi porsi pengadaan barang dan jasa pemerintah dari KUMKM telah mencapai 77 persen dari pagu Rp 447,28 triliun.
“Sekarang untuk mempercepat proses ini 40 persen pengadaan barang dan jasa pemerintah baik pemerintah pusat daerah ini juga harus menyerap produk UMKM. Tahun ini ada Rp 447,28 triliun yang dialokasikan untuk membeli produk UMKM dan koperasi, dan saat ini sudah terealisasi 77 persen,” kata Teten dalam acara Launching Etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI, Selasa (30/11/2021).
Upaya Pemerintah lainnya untuk meningkatkan pemasaran produk UMKM, yaitu menyediakan 30 persen infrastruktur publik bagi UMKM, misalnya di Pelabuhan, Bandara, Stasiun Kereta Api, hingga rest area di jalan tol.
Advertisement
“Lalu, penyediaan 30 persen infrastruktur publik bagi UMKM. Jadi misalnya di tempat-tempat Pelabuhan, Bandara di stasiun Kereta Api itu harus 30 persen peluang usaha di sana harus untuk UMKM,” Ucapnya.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rantai Pasok
Selain itu, kata Teten, pengadaan barang dan jasa tidak hanya dengan Kementerian dan Lembaga saja, melainkan dengan usaha besar yaitu BUMN, dan juga dari pihak swasta seperti Ikea, Uniqlo, MNC group, tujuannya supaya UMKM kita menjadi bagian rantai pasok Pemerintah maupun swasta.
“Kita juga sudah mendorong peningkatan kompetensi UMKM ekspor. Kami bekerja sama dengan sekolah ekspor, Universitas Padjadjaran , ITB. Khusus untuk Unpad dan ITB UMKM nya berbasis agro,” ujarnya.
Teten mengapresiasi upaya yang dilakukan Badan Standardisasi Nasional (BSN) yang meluncurkan etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Badan standardisasi Nasional yang menyelenggarakan launching produk UMKM berbasis SNI,” imbuhnya.
Menurutnya, peluncuran tersebut diyakini akan meningkatkan daya saing UMKM melalui penerapan SNI. Teten juga berharap etalase produk digital ber-SNI dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi pelaku UMKM.
Advertisement