Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo meresmikan dua bendungan besar di Jawa Timur, yakni Bendungan Gongseng dan Bendungan Tugu. Bendungan Gongseng yang digarap PT Hutama Karya (Persero) disebut-sebut mampu menampung 22,43 juta meter kubik air.
Diketahui, butuh waktu delapan tahun bagi Hutama Karya sejak 2013 untuk memabangun bendungan di Desa Kedungsari Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur itu.
Baca Juga
“Pagi hari ini, alhamdulillah kita mendapatkan tambahan 2 bendungan besar di Jawa Timur yakni Bendungan Gongseng di Bojonegoro dan Bendungan Tugu di Trenggalek. Keduanya telah siap untuk dimanfaatkan dalam rangka ketahanan pangan kita dan diharapkan aktivitas pertanian masyarakat semakin meningkat, petani semakin produktif dan bisa menanam dan panen sehingga kita harapkan pendapatannya meningkat,” kata Jokowi dalam peresmian bendungan, Selasa (30/11/2021).
Advertisement
Sementara itu, Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra mengatakan bahwa Hutama Karya bangga menjadi bagian dari pembangunan infrastruktur khususnya di bidang Irigasi dan Bendungan. Meski, ia juga mengakui ada sejumlah tantangan dalam penggarapan proyek tersebut.
“Hutama Karya sebagai BUMN Karya tentu siap menyukseskan program pemerintah untuk menyelesaikan serta melanjutkan pembangunan bendungan di Indonesia, meskipun tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai target, namun dengan komitmen yang nyata, Hutama Karya mampu merampungkan Bendungan Gongseng yang juga menjadi salah satu daftar dari 15 proyek bendungan yang diresmikan pada tahun 2021 ini," ujar Novias.
Mampu Tampung 22,43 Juta Meter Kubik Air
Lebih lanjut, ia menyebut, Bendungan Gongseng yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 578 miliar ini dibangun oleh Hutama Karya sebagai kontraktor pelaksana. Berdaya tampung sebesar 22,43 juta m3 air, Bendungan Gongseng dapat menyediakan air baku sebesar 300 liter per detik serta mampu memenuhi kebutuhan irigasi sawah seluas 6,191 hektar.
“Selain untuk irigasi, bendungan ini juga difungsikan untuk penyediaan air baku 300 liter per detik, konservasi air dan pariwisata, reduksi banjir sebesar 44,70 persen atau 121,18 m3 per detik dari 270,10 m3 per detik menjadi 149,92 m3 persen detik (Q50) serta sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,7 megawatt.” terang Novias.
Dalam mempercepat pembangunannya, Hutama Karya telah menerapkan beberapa inovasi digitalisasi konstruksi, salah satunya yang diterapkan di Bendungan Gongseng adalah Geographic Information System (GIS).
“Digitalisasi konstruksi yang saat ini tengah diterapkan merupakan kebutuhan korporasi untuk meningkatkan daya saing dan memastikan efisiensi serta efektivitas kerja terpenuhi sesuai aspek-aspek yang menjadi project constraint (time, quality, cost dan sebagainya). Kami berharap dengan rampungnya Bendungan Gongseng ini mampu memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar khususnya para petani di Bojonegoro. Selain itu kami juga berharap pariwisata akan bertumbuh, roda perekonomian akan terus bergerak sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat," tutup Novias.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengisian Air
Sebelumnya, Bendungan Gongseng yang merupakan bendungan tipe urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan utama 34 meter dan panjang puncak total mencapai 422 meter tersebut telah dimulai proses pengisian awal air atau impounding melalui penutupan pintu conduit sejak bulan September 2021 silam dan ditargetkan akan terisi penuh pada Februari 2022 mendatang.
Selain dilakukan proses pengisian air, pemanfaatan area sabuk hijau (greenbelt) di sekitar area Bendungan Gongseng juga terus dilakukan dengan menanam berbagai jenis pohon yang bernilai ekonomis.
Diantaranya yakni pada tahun 2020 telah dilakukan penanaman sebanyak 1000 batang pohon seperti Pohon Mangga, Kelengkeng, dan Nangka. Di tahun 2021, telah disiapkan sebanyak 5000 batang pohon yang dapat ditanam untuk mendukung pemanfaatan area tersebut.
Advertisement