Sukses

Pemerintah Sudah Gelontorkan Rp 20 T untuk Kartu Prakerja dalam 2 Tahun

Dalam 2 tahun terakhir, pemerintah telah mengucurkan dana hingga Rp 20,7 triliun untuk program Kartu Prakerja.

Liputan6.com, Jakarta Dalam 2 tahun terakhir, pemerintah telah mengucurkan dana hingga Rp 20,7 triliun untuk program Kartu Prakerja. Sejak pertama kali program ini dibuka tahun 2020 hingga 30 September 2021 telah menyerap 12 juta peserta dari 34 provinsi dan 526 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menjelaskan tahun 2020, alokasi anggaran untuk Kartu Prakerja sebesar 10 triliun dengan target penerima manfaat sebanyak 5,8 juta. Namun realisasinya dana yang digunakan untuk program ini melebihi target.

"Realisasinya 5,9 juta peserta penerima manfaat dengan dana Rp 11,3 triliun," kata Febrio dalam Webinar Evaluasi Dampak Program Kartu Prakerja, Jakarta, Rabu (1/12).

Program tersebut terus berlanjut di tahun 2022. Semula program ini akan diberi anggaran Rp 20 triliun namun mengalami perubahan menjadi Rp 21,2 triliun.

"Tahun 2021 mencapai Rp 21,2 triliun dari semula yang dianggarkan Rp 20 triliun," kata dia.

Namun, sampai Oktober 2021 anggaran program Kartu Prakerja yang baru diserap hanya Rp 9,42 triliun. Dana ini telah disalurkan kepada 2,7 juta peserta.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Program Prioritas Pemerintah

Febrio mengatakan Program Kartu Prakerja menjadi salah satu dari 7 program prioritas pemerintah dalam RPJMN tahun 2020-2024. Namun, ketika terjadi pandemi, program ini menjadi salah satu inovasi dari program perlindungan sosial yang diarahkan untuk akselerasi pemulihan ekonomi.

Bahkan di tahun depan, program ini akan kembali dilanjutkan dengan persentase 4,3 persen dari total alokasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 252,3 triliun

"Dari alokasi dana perlindungan sosial, untuk program Kartu Prakerja sebesar Rp 11 triliun atau 4,3 persen," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com