Liputan6.com, Jakarta Program Kartu Prakerja merupakan salah satu program unggulan di masa pandemi covid-19. Hal itu terbukti dilanjutkannya Kartu Prakerja hingga tahun 2022 dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 11 triliun.
Adapun dalam pelaksanaannya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mengaku berinvestasi besar-besaran untuk contact center atau pengaduan bagi peserta terkait program Prakerja.
“Kita berinvestasi besar-besaran yang sebenarnya di dalam contact center, supaya bisa mendengarkan keluhan dari peserta kartu prakerja dan itu digunakan untuk input memperbaiki program,” kata Denni dalam webinar Impact Evaluation of Kartu Prakerja, Rabu (1/12/2021).
Advertisement
Program Kartu Prakerja, memiliki tiga kanal pengaduan, diantaranya melalui live chat, hotline yang bebas di telepon secara gratis, dan melalui web form yang ini sifatnya personal.
“Sehingga teman-teman pekerja kalau ditanya berapa atau kemudian tolong kamu berikan foto KTP dan muka dan segala macam ini secure,” ujarnya.
Denni menegaskan, intinya misi manajemen pelaksana program Kartu Prakerja adalah menciptakan sebuah sistem yang mudah untuk diakses oleh peserta Prakerja. Sehingga, layanan ini bisa diakses 100 persen digital.
“Ya itu kita bisa mampu melakukan ini karena didukung oleh tim computing. Tim engineer kami adalah orang-orang yang berpengalaman di start up, sehingga kemudian mampu untuk kemudian menciptakan suatu program yang itu mudah dipahami mudah diakses oleh teman-teman prakerja,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komunikasi dan Sosialisasi
Menurutnya, teknologi hanya alat. Maka tetap dibutuhkan orang yang mengoperasikan dan diperlukan kebijakan yang tepat dalam hal ini. Denni pun mengapresiasi Kebijakan yang dikeluarkan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dinilai memberikan kemudahan.
“Kebijakan program kartu prakerja, kami segi operator di bawah ini menjadi sangat nyaman karena di sisi kebijakannya itu sudah sangat baik dan mendengarkan apa yang menjadi kesulitan di lapangan,” ujarnya.
Selain itu, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja juga berinvestasi dari sisi komunikasi dan sosialisasi. Tujuannya agar program ini dapat diketahui publik secara lebih luas lagi.
“Karena Untuk memanfaatkan program orang harus tahu terlebih dahulu. Alhamdulilah Instagram kita sudah diikuti oleh sobat Prakerja sebanyak 3,5 juta orang diharapkan teman-teman terus kemudian memantau perkembangan program kartu pra kerja,” pungkas Denni.
Advertisement