Sukses

BRI Kembali Gelar UMKM Export BRILian Preneur 2021

BRI kembali menyelenggarakan UMKM Export BRILIAN PRENEUR 2021

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menyelenggarakan UMKM Export BRILIAN PRENEUR 2021. Kegiatan ini diharapkan bisa memfasilitasi kontrak para UMKM nasional untuk melakukan ekspor ke beberapa negara.

Diketahui bahwa kegiatan UMKM Export BRILIAN PRENEUR ini telah diadakan ketiga kalinya, setelah pertama kali digelar pada tahun 2019.

Direktur Utama Bank BRI Sunarso menekankan besarnya peranan UMKM dalam ekonomi nasional.

"Entitas usaha UMKM itu menempati posisi lebih dari 99 persen entitas usaha di Indonesia. Artinya, UMKM itu merupakan entitas usaha terbesar di Indonesia, sementara korporasi hanya 0,01 persen," kata Sunarso, dalam acara virtual UMKM Export BRILIAN PRENEUR 2021 pada Rabu (1/12/2021).

Sunarso memuji kemampuan UMKM menyerap tenaga kerja hingga 97 persen dari jumlah total tenaga kerja. "Maka, segmen UMKM sudah berkontribusi mensejahterakan rakyat (menyediakan lapangan kerja)," ujarnya.

Menurut Sunarso, terdapat dua dampak baik bila UMKM bisa didorong ke pasar global.

"Karena omsetnya yang naik, jumlah tenaga kerja yang diserap di dalam negeri juga bisa banyak. Bila omsetnya naik dan merambat ke pasar global, UMKM juga bisa berkontribusi memperbaiki neraca pembayaran," imbuhnya.

UMKM Export BRILIAN PRENEUR 2021, menargetkan diatas 500 peserta UMKM.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

BRILian Preneur UMKM Export Pada 2020

 

Dalam acara BRILian Preneur UMKM Export 2020 pada 2020 lalu, BRI berkomitmen memfasilitasi lebih dari 23 kontrak.

Meskipun BRILian Preneur ini dilakukan secara virtual, ia yakin bisa mendatangkan lebih banyak buyer daripada sebelumnya.

“Kalau tahun lalu (2019) kita bisa memfasilitasi 23 kontrak, mudah-mudahan tahun ini bisa lebih dari itu, dan nilainya syukur-syukur bisa melebihi USD 50 juta sudah bagus, sebenarnya yang penting adalah setelah 3 hari itu sepanjang tahun UMKM kita banyak yang berkontrak dengan buyer di luar negeri,” jelas Sunarso.