Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memprediksi angka inflasi sepanjang 2021 di angka 1,9 persen (yoy). Prediksi ini setelah melihat realisasi inflasi sepanjang Januari hingga November 2021.
"Outlook inflasi sepanjang 2021 diperkirakan berada pada kisaran 1,9 persen (yoy)," kata Kepala BKF Febrio Kacaribu dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Ia menilai inflasi di bulan Desember akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan positif mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM. Apalagi pada Desember ada libur natal dan tahun baru yang menjadi momentum peningkatan konsumsi.
Advertisement
“Nataru diperkirakan menjadi momen peningkatan konsumsi, sehingga dapat mendorong kenaikan inflasi," katanya.
Namun, potensi tekanan inflasi lebih tinggi diperkirakan akan relatif minimal. Mengingat ada kebijakan Pemerintah yang menghapus libur Nataru dan penerapan kebijakan pengetatan PPKM di seluruh wilayah Indonesia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Inflasi November 2021 0,37 Persen, Minyak Goreng Jadi Penyumbang Utama
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan November 2021 sebesar 0,37 persen. Angka ini naik jika dibandingkan inflasi pada bulan Oktober yang tercatat 0,12 persen.
"Terjadi inflasi sebesar 0,37 persen di selama bulan November," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam sesi teleconference, Senin (1/12/2021).
Sehingga inflasi tahun kalender tercatat 1,30 persen dan secara tahunan sebesar 1,75 persen.
Berdasarkan komponennya, yang memberikan andil inflasi yakni komponen harga bergejolak sebesar 0,20 persen. Adapun komoditasnya yakni minyak goreng, telur ayam ras, cabe merah dan daging ayam ras.
Sementara itu komponen inflasi inti memberikan andil 0,11 persen. Terjadi kenaikan harga pada komoditas emas perhiasan, sewa rumah dan kontrak rumah.
Â
Advertisement