Liputan6.com, Jakarta Bupati Purwakarta Annne Ratna Mustika bercerita, sektor UMKM di Kabupaten Purwakarta mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Terlebih, UMKM di daerah tersebut sangat tergantung dari pariwisata.
Biasanya, kunjungan wisatawan di Purwakarta mencapai ratusan ribu orang per bulan. Namun saat pandemi anjlok drastis karena aktivitas masyarakat dibatasi.Â
"Dulu, tidak kurang 100 ribu kunjungan ke Purwakarta," kata Annne Ratna Mustika dalam acara EMTEK Digital: Ngobrol UMKM Bareng bersama Merdeka.com, Purwakarta, Kamis (2/12).
Advertisement
Sepanjang 2015 hingga 2017 menjadi tahun keemasan bagi pariwisata di Purwakarta. Kehadiran Air Mancur Sri Baduga menjadi daya tarik wisatawan.
Hal ini pun membuat pertumbuhan pelaku UMKM berkembang pesat. Tidak kurang dari 15.000 UMKM tumbuh dalam waktu singkat.
"Dulu ada pusat oleh-oleh, wisatawan pasti datang ke sana. Ada 4,5 juta kunjungan per tahun, ini potensi besar," kata dia.
Sayangnya pandemi Covid-19 membuat semua yang telah bertumbuh menjadi berubah. "Pandemi merubah wajah kita termasuk UMKM," kata Anne.
Baca Juga
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Digitalisasi
Diakui Anne, meski pemerintah pusat telah melonggarkan kebijakan PPKM, namun sulit baginya untuk kembali mendatangkan wisatawan ke Purwakarta. Maka jalan yang ditempuh haruslah melalui digitalisasi.
"Digitalisasi jadi jalan ter asik buat pasarkan produk-produk UMKM kita," katanya.
Demi mendorong UMKM lokal, Pemda mendorong para pelaku usaha untuk bertransformasi ke pasar digital. Memberikan berbagai pelatihan agar produk lokal bisa masuk pasar nasional.
Beberapa yang telah dilakukan antara lain memberikan pelatihan pengemasan produk, manajemen keuangan hingga membuat website khusus untuk memasarkan produk.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement