Liputan6.com, Jakarta Merger PPI-BGR secara resmi telah disahkan, dengan ditandatanganinya Akta Penggabungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bhanda Ghara Reksa melebur kedalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia atau(PPI) yang menjadi surviving entity.
Penandatanganan Akta Penggabungan dilakukan oleh Direktur Utama PPI, Nina Sulistyowati dan Direktur Utama BGR, M. Kuncoro Wibowo. Penandatanganan disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri I BUMN, Pahala Nugraha Mansyuri dan Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk, Zuryati Simbolon, pada Kamis (2/12/2021) kemarin di Kementerian BUMN Jakarta.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2021 Tentang Penggabungan PT BGR (Persero) ke dalam PT PPI (Persero) pada tanggal 15 September 2021.
Advertisement
“Penandatanganan akta ini merupakan momentum penting dalam rangka menuju holding pangan. Merger BUMN di Klaster Pangan merupakan rangkaian besar proses pembentukan holding pangan untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia melalui revitalisasi, penyegaran serta peningkatan kinerja yang ada di BUMN Pangan," dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/2021).
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka mencapai visi 2045 yang bisa direalisasikan melalui upaya peningkatan ketahanan pangan di Indonesia. Holding pangan berperan untuk meningkatkan distribusi, warehousing, dan logistics, serta tentu saja peningkatan revenue dari penetrasi yang dilakukan.
Pahala menyebutkan pembentukan holding pangan bertujuan untuk meningkatkan inklusivitas, melakukan pemberdayaan nelayan, petani, dan juga peternak dengan peningkatan professional, modernisasi, dan memanfaatkan teknologi pangan.
Serangkaian penggabungan ini juga menjadi momentum baru, rebranding klaster pangan, dan tetap pada prinsip GCG dan budaya kerja berbasis AKHLAK.
“Penggabungan 6 perusahaan ini diharapkan mampu bersaing, kompetitif, meningkatkan kinerja untuk mewujudkan ketahanan pangan. Kedepannya, mulai merencanakan secara konkret, mengupayakan bisnis un- usual, mencari bisnis model yang baru dalam mengelola aset agar lebih bermanfaat dan menargetkan pertumbuhan signifikan,” sambung Pahala.
Ia berharap, semoga penandatanganan yang dilakukan hari ini dapat memberikan manfaat besar bagi perekonomian dan sosial tanah air.
“Semoga terwujudnya legal merger PPI memberikan optimisme kepada masyarakat Indonesia, bahwa rantai pasok pangan akan terus tumbuh dan lebih efisien, berkurangnya food loss, dan pada akhirnya dapat memberikan manfaat kepada ekosistem pangan untuk dapat memperluas penetrasi trading logistik dan go global,” ujar Direktur Utama (new) PT PPI (Persero) Nina Sulistyowati.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jajaran Komisaris dan Direksi
Penggabungan PPI dan BGR Logistics menciptakan perpaduan yang saling melengkapi pada sektor trading dan logistic secara retail, domestic hingga pasar global melalui ekspor produk-produk pangan Indonesia.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan setelah penandatanganan akta, Kementerian BUMN selaku pemegang saham menetapkan Dewan Komisaris dan Direksi PT PPI (Persero)
Berikut adalah daftar nama-nama Dewan Komisaris dan Direksi dari PT PPI (Persero):
Jajaran Komisaris
Komisaris Utama : Herman Heru Suprobo
Komisaris Independen : Muhammad Kapitra Ampera
Komisaris: Hamli
Komisaris: Setiawan Wangsaatmaja
Jajaran Direksi
Direktur Utama : Nina Sulistyowati
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, SDM dan Umum : Wien Irwanto
Direktur Komersial & Pengembangan : Andry Tanudjaja
Direktur Operasi : Tri Wahyundo Hariyatno
Advertisement