Sukses

Bukan Omicron, Pedagang Warteg Malah Khawatirkan Masalah Ini

Pedagang warteg mengaku tidak begitu khawatir atas penyebaran varian virus Corona jenis baru, yakni Omicron yang tengah menghebohkan dunia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengaku tidak begitu khawatir atas penyebaran varian virus Corona jenis baru, yakni Omicron yang tengah menghebohkan dunia.

Menurut dia, saat ini, justru lonjakan harga sejumlah bahan panganlah yang begitu membuat khawatir dirinya. Sebab, kenaikan berbagai bahan pangan saat ini dinilai telah melebihi batas kewajaran.

"Kalau kita bukan khawatir ke Omicron. Tapi ini Mas, harga semua bahan pangan mahal," katanya saat dihubungi Merdeka.com, Jumat (3/12).

Dia mencontohkan, saat ini, harga komoditas minyak bahkan dibanderol Rp20.000 per kilogram. Padahal, dalam situasi normal harga minyak tertinggi dijual Rp13.000 per kilogram.

"Artinya minyak goreng mahal Mas, ini yang dikeluhkan," bebernya.

Selain itu, harga telur ayam di sejumlah pasar terus merangkak naik hingga mencapai Rp24.000 per kilogram (kg). "Saat normal itu telur hanya Rp20.000 per kilogram. Selain itu, cabai juga mahal, Mas," keluhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Lonjakan Bahan Pangan

Walhasil, dirinya mengaku amat terbebani atas kenaikan sejumlah bahan pangan tersebut dalam beberapa waktu terakhir ketimbang varian Omicron. Mengingat, daya beli konsumen juga masih dalam kondisi tertekan setelah terdampak pandemi Covid-19.

Maka dari itu, Mukroni mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap atas mahalnya sejumlah bahan pangan di pasaran. Antara lain dengan melakukan operasi pasar dan juga memperbaiki proses distribusi untuk untuk menekan harga jual.

"Dengan cara tersebut kita harap harga-harga pangan bisa segera turun. Karena kenaikan ini sangat membebani," tutupnya.