Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab akan memindahkan akhir pekannya ke hari Sabtu dan Minggu mulai tahun depan.
Perubahan akan dimulai dari 1 Januari 2022, dan akan berlaku untuk entitas pemerintah federal.
Baca Juga
Pergeseran tersebut cukup signifikan, mengingat hari Jumat telah lama menjadi hari suci bagi umat Islam.
Advertisement
Diketahui, sebagian besar negara di Teluk Arab menjadwalkan libur akhir pekan pada Jumat hingga Sabtu.
Dikutip dari CNBC International, Rabu (12/8/2021) UEA akan menetapkan empat setengah hari kerja dalam seminggu, dengan akhir pekan dimulai pada Jumat sore dan berlangsung hingga Minggu.
Menurut sebuah posting oleh kantor media pemerintah UEA, akhir pekan yang lebih panjang dimaksudkan untuk "meningkatkan produktivitas dan meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja."
Abdulkhaleq Abdulla, seorang pensiunan profesor ilmu politik yang berbasis di UEA, mengatakan kepada CNBC bahwa langkah itu diharapkan sejalan dengan rencana negara itu untuk go global.
"UEA di abad ke-21 tidak sama dengan UEA abad ke-20,” kata Abdulla, menggambarkan pergeseran itu sebagai "revolusi" yang tenang.
Perspektif Ekonomi
Menurut kantor media pemerintah UEA, jam kerja di negara itu adalah dari pukul 07.30 hingga 12.00. Jam kerja dari Senin hingga Kamis akan dimulai pada pukul 07.30 dan berakhir pada pukul 15.30.
“Mengadopsi sistem kerja yang gesit akan memungkinkan UEA untuk dengan cepat menanggapi perubahan yang muncul dan meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja,” kata kantor berita UEA WAM dalam sebuah laporan.
"Dari perspektif ekonomi, pekan kerja baru akan lebih menyelaraskan UEA dengan pasar global, mencerminkan status strategis negara itu di peta ekonomi global, dan dirancang untuk memfasilitasi transaksi perdagangan, keuangan, dan ekonomi dengan negara lain," tambahnya.
Negara itu juga berharap langkah tersebut meningkatkan "tidak hanya menjadi peluang perdagangan tetapi juga menambah gaya hidup yang fleksibel, aman, dan menyenangkan yang ditawarkan UEA kepada warga dan penduduknya," menurut WAM.
Christopher Payne, kepala ekonom di Peninsula Real Estate yang berbasis di Abu Dhabi, mengatakan pergeseran akhir pekan mengirimkan pesan yang jelas bahwa UEA merupakan "pemimpin di Teluk dan Timur Tengah, mengambil keputusan berani untuk berubah di depan negara lain."
"Dalam konteks yang lebih luas, langkah ini adalah bagian dari sejumlah besar perubahan kebijakan publik … yang akan terus menjadikan UEA tujuan yang sangat menarik bagi investasi asing dan ekspatriat," katanya.
Dia menunjuk pada relaksasi undang-undang tentang kohabitasi dan perubahan dalam aturan visa.
Sementara itu, Abdulrahman Al Awar, menteri sumber daya manusia dan emiratisasi UEA, mengatakan kepada CNBC bahwa perubahan tersebut dapat berarti peningkatan yang signifikan untuk produktivitas dan perdagangan.
"Kami percaya bahwa itu akan memungkinkan UEA menarik bakat yang akan menantikan memiliki hari kerja dan akhir pekan yang lebih sebanding dengan negara asal mereka," ujarnya.
Selain itu, ia juga mencatat bahwa bank sentral UEA akan segera mengeluarkan lebih banyak informasi tentang apakah pasar saham domestik masih akan diperdagangkan pada hari Minggu.
Advertisement