Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan optimistis mencatatkan angka positif ekspor pada akhir 2021. Hal ini melihat kinerja sejak Januari-Oktober 2021 yang mencatatkan tren kenaikan.
Direktur Jenderal PDSPKP KKP, Artati Widiarti memaparkan capaian kinerja Ditjen yang dipimpinnya sepanjang 2021. Ia menyebutkan, pada periode Januari-Oktober 2021, kinerja ekspor hasil perikanan mencapai USD 4,56 miliar. Angka ini meningkat sebesar 6,6 persen dibanding periode yang sama pada 2020.
"Jadi kalau melihat angka seperti ini, kira-kira prognosa ekspor tahun 2021 ini sekitar USD 5,45 miliar atau meningkat sekitar 4,81 persen dibanding tahun 2020 lalu," katanya dalam Konferensi Pers, Rabu (8/12/2021).
Advertisement
Di sisi lain, Artati juga menyebutkan nilai impor berada di sekitar USD 408 juta. Selain itu, neraca perdagangan juga disebut mengalami surplus.
"Pada periode tersebut nilai impor mencapai USD 408 juta, sehingga neraca perdagangan mengalami surplus USD 4,15 miliar atau meningkat 5,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2020," ujarnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Negara Tujuan Ekspor
Terkait negara tujuan ekspor, Artati menyampaikan masih didominasi ekspor ke Amerika Serikat sebesae 45 persen. Kemudian, diikuti Tiongkok 15 persen, Jepang 11 persen, ASEAN 9 persen dan Uni Eropa sebesar 6 persen.
Lalu, komoditas yang diekspor masih bertumpu pada udang, tuna-cakalang-tongkol, rajungan-kepiting, cumi-sotong-gurita, dan rumput laut.
Rinciannya, Udang sebesar 40 persen, Tuna-Cakalang-Tongkol sebesar 13 persen, Rajungan-Kepiting sebesar 11 persen, Cumi-Sotong-Gurita sebesar 10 persen, dan Rumput Laut sebesar 6 persen.
Lebih lanjut, ia menuturkan kinerja ekspor yang baik yang dicatatkan di masa pandemi tersebut memengaruhi posisi Indonesia di tingkat dunia. Hasilnya, posisi Indonesia naik menemoati posisi ke-8 pada 2020 dari sebelumnya posisi 10 di 2019.
"Posisi Indonesia di tingkat dunia juga naik, sebelumnya di tahun 2019 itu kita masih berada di posisi ke 10, tahun 2020 itu menjadi ke delapan," katanya.
Advertisement