Liputan6.com, Jakarta Bank Mandiri Taspen mendapat kepercayaan dari Otoritas Jasa Keuangan Pengawas Pasar Modal sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dan Otoritas Jasa Keuangan Pengawas Perbankan untuk izin Produk dan Aktivitas Baru Agen Penjual Efek Reksa Dana yang bekerja sama dengan Manajer Investasi yakni PT Trimegah Asset Management guna melakukan pemasaran dan penjualan Reksa Dana Pasar Uang yakni Reksa Dana TRIM KAS 2.
Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama optimis penjualan Reksa Dana akan sukses karena pasarnya beragam lapisan serta kemudahan biaya minimal yang mudah diakses oleh lapisan masyarakat apapun. Menurut Maswar, perseroan akan menyasar nasabah eksisting, Aparatur Sipil Negara (ASN) usia produktif, karyawan pra pensiun, karyawan dari perusahaan dana pensiun yang payroll di Bank Mandiri Taspen dan mahasiswa.
"Produk Reksa Dana TRIM Kas 2 yang ditawarkan oleh perseroan sangat terjangkau dengan nominal minimal Rp.50.000 dengan mekanisme pembelian secara lumpsum maupun installment (berkala), serta saat ini tiga Kantor Cabang (KC) sebagai pilot project penjualan Reksa Dana yaitu KC Jakarta Proklamasi, KC Surabaya serta KC Makassar. Di tahun 2022 Perseroan akan bekerja sama dengan Manajer Investasi lainnya agar produk semakin bervariatif,” ujar Maswar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (8/12/2021).
Advertisement
Sementara itu, Direktur Finance, Risk & Operation Bank Mandiri Taspen Atta Alva Wanggai menjelaskan tentang kinerja Bank Mandiri Taspen yang semakin berkembang sekalipun di tengah era ketidakpastian akibat Covid-19.
Pada kuartal III 2021 perseroan tetap mampu mencatat kinerja baik dengan membukukan laba bersih Rp. 467,3 miliar atau naik 43,7 persen dari tahun lalu, dengan Return on Asset (ROA) 2, 36 persen tumbuh 31 basis points (bps) dan Return on Equality (ROE) 17,47 persen tumbuh 87 bps.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan Laba
Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh rasio dana murah atau CASA yang meningkat sebesar 47,8 persen per 30 September 2021 dengan baki debet Rp 6,53 triliun. Perseroan tercatat memiliki total aset sebesar Rp. 43,77 triliun, meningkat dari posisi akhir November 2020 sebesar Rp. 32,61 triliun.
Melihat kinerja selama kuarta III 2021, Atta optimistis kinerja sampai akhir tahun 2021 akan tetap dapat terjaga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
"Komitmen kami selama era ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 tak luntur. Kami akan selalu memberikan dukungan bagi para nasabah maupun masyarakat secara umum khususnya para pensiunan untuk tetap berkarya menghidupkan aktivitas perkenomian," tutur Atta.
Advertisement