Liputan6.com, Jakarta Setelah melalui masa pandemi lebih dari 1 tahun, dan pada tahun 2021 berhasil melewati gelombang kedua Covid-19, tahun 2022 dinilai akan menjadi momentum meningkatnya peluang bagi pasar konstruksi.
Nilai konstruksi untuk proyek gedung diperkirakan mencapai Rp 157,47 triliun pada 2022, didorong oleh pertumbuhan sektor perumahan dan industri.
Baca Juga
Hal tersebut terungkap pada acara tahunan BCI Breakfast Briefing bertema Indonesia Construction Market Outlook 2022.
Advertisement
"Tren kategori lainnya, seperti kategori hotel, retail, dan perkantoran, mulai menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun 2021. Hal ini menunjukkan optimisme pasar konstruksi tahun depan," dikutip dari Antara, Rabu (8/12/2021).
Dari sisi market size residensial, diperkirakan mencapai Rp 54,24 triliun pada 2022. Pada kategori ini market size apartemen akan mulai meningkat sedangkan landed house akan sedikit menurun dibandingkan tahun 2021. Secara keseluruhan market size rumah tapak lebih besar dibandingkan apartemen.
Rumah-rumah didominasi oleh wilayah Jabodetabek, dengan daerah pinggiran di Bekasi, Bogor, dan Tangerang sebagai wilayah yang dominan.
Sementara itu, apartemen akan didominasi di Provinsi DKI Jakarta. Temuan ini menunjukkan bahwa rumah tapak melanjutkan tren pembangunan ke pinggiran kota dan apartemen mulai bergerak menuju pemulihan.
Kemudiana, tren kategori ritel diperkirakan mulai meningkat pada 2022. Pembangunan pusat perbelanjaan diperkirakan sedikit meningkat. Ruko dan gerai ritel akan melanjutkan tren kenaikan pada 2022. Ritel diperkirakan mencapai Rp 17,17 triliun pada 2022.
Proyek perkantoran juga menunjukkan tren yang meningkat meskipun sedikit sehingga total proyek konstruksi pada tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 15,14 triliun. Perkembangan data center yang semakin marak di era pandemi ini membuat share data center tahun 2022F cukup tinggi yaitu Rp. 4,59 triliun dari total nilai pembangunan kantor.
Untuk kategori perhotelan diperkirakan mencapai Rp 7,79 triliun. Proyek hotel menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih baik dibandingkan tahun lalu dan menunjukkan tren berbalik arah ke atas. Peluang untuk kategori ini tumbuh dengan semakin bebasnya mobilitas masyarakat dan keberhasilan program vaksin.
Sedangkan kategori industri diperkirakan tumbuh pada tahun 2022 mencapai Rp 37,00 triliun. Peningkatan pasar investasi di sektor industri semakin membaik setelah program vaksinasi Covid-19 dicanangkan oleh pemerintah. Dengan faktor-faktor tersebut, diperkirakan minat investor dalam dan luar negeri akan terus tumbuh dan mendukung pertumbuhan proyek-proyek industri. Pertumbuhan permintaan gudang dari FMCG, e-commerce, dan third-party logistics yang terus meningkat.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Infrastruktur Jadi Tulang Punggu
Infrastruktur masih menjadi tulang punggung dan salah satu pendorong utama pasar konstruksi 2022. Nilai konstruksi diperkirakan mencapai Rp 107,15 triliun. Pemerintah semakin mengandalkan sektor swasta untuk mengambil bagian dalam pengembangan, pembiayaan, dan pengelolaan proyek infrastruktur besar.
Adapun sentimen pasar pasar konstruksi Indonesia di 2022 antara lain:
- Survei sentimen mewakili 150 peserta dalam industri konstruksi di Indonesia yang peran utamanya adalah pengembang, kontraktor, arsitek, konsultan, dan sub-kontraktor.
- Sebagian besar responden mengharapkan beban kerja proyek mereka meningkat selama 12 bulan ke depan dan mereka lebih optimis dibandingkan dengan tahun lalu.
- Sebagian besar responden mengharapkan kondisi pasar konstruksi yang jauh lebih baik pada tahun 2022 dengan pasar akan kembali normal pada Triwulan ke-1 tahun 2023.
- Stimulus fiskal, kapasitas keuangan pengembang & kontraktor, kemudahan mobilisasi pasar tenaga kerja konstruksi, dan ketersediaan pasokan bahan bangunan, merupakan faktor yang dinilai oleh responden dapat yang memberikan pengaruh positif pada pemulihan sektor konstruksi.
Â
Advertisement