Sukses

Kunjungan ke Hotel Belum Tentu Naik Meski PPKM Level 3 Batal

Pemerintah membatalkan rencana penerapan PPKM Level 3 di semua wilayah pada Natal dan Tahun Baru.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah membatalkan rencana penerapan PPKM Level 3 di semua wilayah pada Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pembatalan ini setelah melihat membaiknya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran pun bisa bernapas lega dengan pengumuman pemerintah soal pembatalan PPKM level 3 di seluruh wilayah Indonesia ini. 

Dengan pembatalan ini maka masih ada kemungkinan masyarakat akan berwisata. Dampaknya tentu saja membuat tingkat kunjungan hotel dan restoran naik. 

"Adanya kebijakan tersebut masih ada terjadinya potensi pergerakan orang buat berwisata," kata Yusran saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (8/12).

Hanya saja, kata Yusran kebijakan pemerintah yang berubah-ubah ini justru membingungkan di level masyarakat. Sehingga peningkatan kunjungan di hotel maupun tempat wisata diperkirakan tidak meningkat signifikan.

Apalagi pemerintah telah menghapus cuti bersama dan mengimbau ASN untuk tidak mengambil cuti selama musim liburan nataru. Hal ini membuat peningkatan masyarakat untuk melakukan perjalanan jadi terhambat.

"Dua hal itu bisa jadi filter, sehingga peningkatan yang terjadi tidak akan drastis," kata dia.

Belum lagi, pembatalan PPKM Level 3 juga diikuti beberapa persyaratan. Misalnya melarang orang yang belum divaksin untuk bepergian, terutama lansia yang belum mendapatkan vaksin.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Perubahan Kebiasaan saat Pandemi

Dari sisi pemesanan hotel, Yusran mengatakan selama pandemi terjadi beberapa perubahan. Biasanya menjelang musim liburan masyarakat sudah banyak yang melakukan pemesanan kamar jauh-jauh hari.

Namun selama pandemi, pemesanan kamar ini dilakukan secara langsung. Hal ini sebagai akibat dari kebijakan pemerintah yang selalu berubah-ubah.

"Kebijakan yang selalu berubah di last minute ini bikin reservasi hotel jadi kecil," kata dia.

Selain itu, wisatawan saat ini lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi saat berlibur ketimbang menumpang pesawat. Sehingga mereka lebih fleksibel dalam memilih tempat istirahat.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com