Sukses

Kementerian Investasi Tawarkan Proyek Investasi RSUD Jateng Senilai Rp 295,7 Miliar

Proyek KPBU Pembangunan RSUD Jateng yang ditawarkan kepada calon investor ini merupakan rumah sakit kelas B.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan kegiatan Market Sounding Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jawa Tengah Unggulan Ibu dan Anak di Kota Pekalongan.

Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pembangunan RSUD Jateng Unggulan Ibu dan Anak di Kota Pekalongan yang akan ditawarkan kepada calon investor ini merupakan rumah sakit kelas B dengan layanan unggulan kesehatan ibu dan anak.

Rumah sakit ini akan menjadi rujukan regional di wilayah eks Karesidenan Pekalongan (Kota dan Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, Kota dan Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang).

"Di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, peningkatan pelayanan kesehatan menjadi salah satu prioritas pemerintah pusat dan daerah. Partisipasi swasta dalam penyiapan infrastruktur rumah sakit diharapkan dapat mempercepat terselenggaranya infrastruktur dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan," kata Direktur Perencanaan Infrastruktur Kementerian Investasi/BKPM Moris Nuaimi, Rabu (8/12/2021).

Moris juga menyampaikan, arah pengembangan sektor kesehatan tahun 2020-2024 adalah meningkatkan pelayanan kesehatan menuju jaminan kesehatan menyeluruh. Khususnya, penguatan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong peningkatan upaya promosi dan preventif yang didukung oleh inovasi dan penggunaan teknologi.

Penyiapan infrastruktur kesehatan berupa rumah sakit dengan kelengkapannya sangat diperlukan agar Indonesia dapat menghadapi pandemi Covid-19 yang memunculkan krisis kesehatan sekaligus ekonomi.

Oleh karena itu, Moris menilai, proyek Pembangunan RSUD Provinsi Jawa Tengah Unggulan Ibu dan Anak di Kota Pekalongan yang merupakan proyek dengan skema KPBU ini layak untuk didukung guna percepatan realisasinya.

"Proyek ini memiliki peran strategis yang diharapkan dapat mendukung ketersediaan dan kesiapan pelayanan kesehatan baik di Provinsi Jawa Tengah maupun di Indonesia," ujar dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Partisipasi 50 Perusahaan

Kegiatan Market Sounding ini diikuti oleh lebih dari 50 perusahaan yang berasal dari sektor swasta dan BUMN di bidang konstruksi, konsultan, lembaga keuangan, organisasi internasional, pengembang, serta pengelola rumah sakit, baik dari dalam maupun luar negeri.

Lingkup pembangunan pembangunan rumah sakit baru yang terdiri dari tiga gedung rumah sakit, berupa unit Instalasi Gawat Darurat, pemulasaran jenazah, laboratorium, ruang rawat inap (298 tempat tidur), poliklinik dan tempat parkir.

Proyek ini menggunakan skema Design-Build-Finance-Maintain-Transfer (D-B-F-M-T) dengan estimasi biaya pembangunan sebesar Rp 295,707 miliar. Mekanisme pengembalian investasi proyek melalui pembayaran ketersediaan layanan/availability payment dengan jangka waktu kerja sama selama 20 tahun.