Sukses

Miliarder Rusia Hadapi Tuntutan Tunjangan Cerai Termahal Senilai Rp 100,5 Triliun

Berikut adalah cerita miliarder terkaya kedua di Rusia, yang menghadapi salah satu gugatan cerai terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Vladimir Potanin, miliarder terkaya kedua di Rusia, menghadapi salah satu gugatan cerai terbesar dan termahal di dunia setelah Jeff Bezos dan Bill Gates.

Mantan istri Potanin, Natalia Potanina, meminta 50 persen dari nilai sahamnya di MMC Norilsk Nickel PJSC, menguraikan jumlah maksimum tunjangan perceraian pada sidang pengadilan di London, Inggris pada Selasa (7/12).

Dikutip dari laman Bloomberg, Kamis (9/12/2021) jumlah itu bisa melebihi USD 7 miliar atau setara Rp 100,5 triliun, mengingat Potanin memiliki sekitar sepertiga saham di produsen logam tersebut.

Potanin sedang memperjuangkan kasus tersebut setelah Potanina membatalkan pengadilan yang lebih rendah yang menuduhnya melakukan "wisata perceraian".

Potanin kini masih menunggu untuk mendengar apakah Mahkamah Agung Inggris akan mempertimbangkan banding, menurut keterangan dari Hakim Nicholas Francis.

Diketahui, pengadilan perceraian di London telah menjadi tujuan populer untuk pertarungan hukum bernilai tinggi, dengan hakim di sana yang biasanya siap untuk memesan bagian yang lebih setara dari aset pasangan.

Di Inggris, pembayaran terbesar yang diketahui publik dalam perceraian saat ini adalah USD 631 juta kepada istri miliarder Farkhad Akhmedov - meskipun keduanya diselesaikan dengan pembayaran kurang dari sepertiga dari uang tersebut.

Potanina mengatakan bahwa selain saham Norilsk, dia akan siap untuk menerima 50 persen dari semua dividen saham mulai tahun 2014.

Ia juga meminta setengah dari nilai properti Rusia yang mahal yang dikenal sebagai Rumah Musim Gugur.

 

2 dari 2 halaman

Mengintip Kekayaan Bersih Vladimir Potanin

Menurut Bloomberg Billionaires Index, Vladimir Potanin telah mengumpulkan sekitar 487,3 miliar rubel (USD 6,6 miliar) dividen sejak saat itu dan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 29,9 miliar.

Potanina mengatakan dia menerima uang sekitar USD 40 juta setelah proses perceraiannya di Rusia. Sementara Potanin mengatakan dia mendapatkan uang sebesar USD 84 juta.

Frances Hughes, pengacara Potanina, enggan mengomentari terkait jumlah tersebut, begitu juga pengacara dari pihak Potanin.

Selain Potanin, adapun miliarder Rusia lainnya, yaitu Dmitry Rybolovlev, yang menjadi subjek perceraian tingkat tinggi yang terjadi di enam yurisdiksi. 

Pada tahun 2014, seorang hakim di Swiss memutuskan untuk memberikan uang sebesar USD 4,5 miliar untuk mantan istri Rybolovlev, yakni Elena Rybolovleva - meskipun keputusan berikutnya memangkas jumlahnya menjadi lebih dari USD 600 juta.