Liputan6.com, Jakarta Industri properti ikut menikmati dampak dari pembangunan infrastruktur jalan tol yang masif oleh pemerintah. Seperti proyek jalan tol Serpong - Balaraja atau yang lebih dikenal Jalan Tol Serbaraja
Pengamat Transportasi Universitas Indonesia Alvinsyah meyakini, pembangunan jalan tol Serbaraja dapat meningkatkan daya tarik hunian di sekitarnya.
Alhasil, pengembang properti di sekitar pembangunan jalan tol bisa merasakan dampak positif karena adanya kemudahan aksesibilitas masyarakat. Nilai lahan properti pun meningkat.
Advertisement
“Secara umum setiap wilayah yang diberikan akses yang baik pasti akan meningkatkan produktivitas masyarakat dan perkembangan wilayah di sekitarnya. Secara alami land use (penggunaan lahan) dan transportasi merupakan satu kesatuan sehingga pada akhirnya terjadi pertumbuhan ekonomi,” ungkap Alvinsyah, seperti dikutip Jumat (10/12/2021).
Menurut Alvinsyah dari ini akan terjadi hubungan timbal balik antara pengelola jalan tol dan pengembang properti hunian.
Di mana kawasan hunian di area tol Serpong - Balaraja akan lebih menarik dan lebih diminati. Kemudian berdampak lalu lintas pengguna tol tersebut akan meningkat sebagaimana yang diharapkan pengelola jalan tol.
Seperti diketahui, konstruksi tol Serpong – Balaraja seksi 1 Paket 2 dan 3 ditargetkan rampung akhir tahun 2021.
Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol Serbaraja memberikan peran penting dalam meningkatkan akses konektivitas dan peningkatan perekonomian masyarakat Banten, Jakarta, dan sekitarnya.
Keistimewaan Jalan Tol Serpong - Balaraja akan terkoneksi dengan sejumlah jalan tol lainnya, yaitu Jalan Tol Serpong - Ulujami yang juga terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 1 dan JORR 2.
Jalan tol Serpong - Balaraja direncanakan akan memiliki 8 Simpang Susun (SS) yang bisa menjadi akses baru dari Serpong hingga Balaraja, yakni SS CBD, SS Industri, SS Legok, SS Mekar Jaya, SS Pasir Barat, SS Jambe, SS Cileles, dan SS Tigaraksa.
Salah satu pengembang properti yang melihat peluang positif akan kehadiran tol Serpong-Balaraja yaitu Agung Podomoro yang mengembangkan proyek Kota Podomoro Tenjo.
Kota mandiri tersebut terletak di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan berjarak hanya 2 km dari rencana ruas tol baru Serpong-Balaraja (pintu Tol Cileles dan Jambe).
“Kami menyadari bahwa kemudahan aksesibilitas menjadi faktor penting bagi masyarakat yang akan membeli hunian sehingga kami merencanakan dengan matang pengembangan Kota Podomoro Tenjo, salah satunya pemilihan lokasi,” ungkap Zaldy Wihardja, Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo.
Terjual 2.700 Unit
Menurut Zaldy lokasi proyek Kota Podomoro Tenjo sangat cocok untuk masyarakat produktif karena dapat dilalui dua moda transportasi yaitu menempel dengan stasiun Tigaraksa dan Tenjo serta dilalui Tol Serpong-Balaraja.
Kemudian Kota Podomoro Tenjo juga mengembangkan hunian dengan konsep Grand Transit Oriented Development (TOD) yang dapat menjangkau Jakarta hanya 40 menit saja.
“Dengan harga yang terjangkau karena hanya mulai dari 200 jutaan namun dengan fasilitas dan aksesibilitas yang lengkap. Sebagai kawasan terpadu, Kota Podomoro Tenjo akan menjadi The Next Serpong sebagai kota mandiri dan terpadu,” jelas Zaldy.
Kota Podomoro Tenjo terus mempercepat progres pembangunan, di antaranya ground breaking premium club house, pembangunan infrastruktur jalan, pemasangan gardu PLN dan jaringannya.
Kemudian yang paling terbaru peresmian enam rumah contoh Kota Podomoro Tenjo. Sejak diluncurkan pada Agustus 2020 lalu, Kota Podomoro Tenjo telah terjual sebanyak 2.700 unit.
Advertisement