Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, keberadaan financial technology (fintech) dapat mengurangi financial gap dan media percepatan perluasan akses pembiayaan UMKM.
Teten mengungkapkan, terjadinya financial gap UMKM di Indonesia sebesar Rp1.500 triliun karena belum mampu tersentuh dukungan pembiayaan dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.
Baca Juga
"Besarnya nilai financial gap tersebut, mendorong tumbuhnya inovasi digital yang semakin berkembang pesat," ujarnya dalam acara Indonesia Fintech Summit 2021 bertajuk Always in Motion is the Future: Emerging Technologies and Innovation to Empower MSMEs, Sabtu (11/12).
Advertisement
Menurut Teten, ada beberapa aspek financial gap di Indonesia. Pertama, kurangnya literasi keuangan karena UMKM biasanya tidak masuk audit lembaga perbankan, minim menggunakan teknologi, dan asetnya tidak dijamin.
Kedua, ada asimetris informasi yang berujung pada terjadinya credit rationing dari bank. Rasionalisasi kredit menyebabkan banyak pelaku UMKM yang dibebankan biaya pembiayaan tinggi oleh bank, untuk mengantisipasi potensi default dari debitur.
Ketiga, adanya kondisi karakter pembiayaan UMKM yang selama ini banyak tapi tersebar kecil-kecil. "Keempat, meningkatnya monitoring cost perbankan untuk mengawasi pembiayaan granular, sehingga mengurangi efisiensi lembaga keuangan," papar MenKopUKM.
Teten menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar dalam hal market size transaksi fintech Indonesia yang menunjukkan tren positif setiap tahunnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Data Transaksi Fintech
Tercatat, data transaksi fintech Indonesia pada 2021 mencapai USD37,1 miliar dari yang sebelumnya USD32,3 milliar pada 2020. Dengan bisnis fintech payment dan fintech lending menjadi bisnis fintech yang mendominasi.
"Dengan potensi tersebut, kami terus mempercepat UMKM onboarding ke dalam ekosistem digital. Saat ini, telah mencapai 16,4 juta UMKM yang sudah onboarding," imbuh Teten.
Oleh karena itu, bagi Teten, ekosistem keuangan digital perlu terus didukung dan dijaga agar terciptanya rasa aman bagi pelaku UMKM. "Kami akan terus memperkuat kolaborasi kepada semua pihak demi tumbuh-kembangnya keuangan digital yang lebih akselerasi dan menyeluruh," pungkas MenKopUKM.
Advertisement