Sukses

Tak Ada Penyekatan Angkutan Laut saat Nataru, Tapi Ini yang Penumpang Wajib Lakukan!

Menhub Budi Karya Sumadi memimpin Apel Bersama Kesiapan moda transportasi jelang Nataru, di Terminal Penumpang Nusantara Pura, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak akan melakukan penyekatan pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Tak adanya penyekatan ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita tidak melakukan penyekatan, tapi kita melakukan pengetatan protokol kesehatan," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers memimpin Apel Bersama Kesiapan moda transportasi jelang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, di Terminal Penumpang Nusantara Pura, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (12/12/2021).

Budi Karya menjelaskan, Presiden Jokowi meminta Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait berkolaborasi. Oleh karena itu, pihaknya melakukan apel bersama kesiapan moda transportasi jelang nataru bersama Pelni, Pelindo, Basarnas, TNI-POLRI, dan stakeholder lainnya.

"Saya mengapresiasi kedatangan Panglima, kedatangan semua stakeholder ini menunjukkan bahwa kita melaksanakan amanah ini dengan baik. Apa yang menjadi amanah Presiden kepada kita semuanya bahwa di masa-masa nataru tentu pergerakan akan meningkat," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Keamanan Transportasi Laut

Dia menegaskan, sebagai pihak yang mengawal pergerakan laut maka menjadi kewajibannya untuk mengawal keamanan pergerakan penumpang jelang nataru supaya baik, lancar, dan aman.

Menurutnya, keamanan angkutan laut perlu dijaga, seperti kesiapan kapal harus dipersiapkan, lalu koordinasi seluruh Indonesia harus dilakukan berkaitan dengan cuaca, navigasi, serta berkaitan dengan hal-hal yang menjunjung keamanan dan pergerakan laut.

"Saya minta kepada rekan-rekan disuruh Indonesia karena laut merupakan suatu pergerakan yang paling banyak dari Papua sampai ke Aceh dari Miangas sampai Rote itu jumlahnya banyak dan banyak sekali yang melakukan perjalanan," ujarnya.

Kendati begitu, terdapat hal yang utama yakni melakukan pengetatan protokol kesehatan bagi penumpang kapal laut, diantaranya penumpang setidaknya sudah vaksin 2 kali dan melakukan rapid tes antigen sebelum melakukan perjalanan.

"Marilah kita bersama-sama satu sisi pelayanan terbaik tetapi pengetatan protokol kesehatan harus dilakukan. Mereka yang akan pergi harus 2 kali vaksin harus lakukan antigen. Nah, apabila sudah sampai di pelabuhan mereka belum vaksin dan antigen saya menugaskan kepada Dirjen Pelindo, Pelni minta bantuan TNI Polri Panglima berikan vaksin pada mereka berikan kepada mereka," pungkas Menhub.