Liputan6.com, Jakarta Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) kategori C periode Tahun 2022-2023.Â
Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan keberhasilan Indonesia mempertahankan sebagai negara anggota Dewan IMO Kategori C merupakan yang perlu disyukuri. Hal ini menunjukkan eksistensi Indonesia di kemaritiman internasional.
"Ini kado akhir tahun untuk Indonesia. Kami sangat menyambut baik keberhasilan Indonesia bertahan sebagai negara anggota Dewan IMO Kategori C, karena ini merupakan kesempatan Indonesia ikut serta dalam menentukan kebijakan kemaritiman dunia," katanya, Senin (13/12/2021).
Advertisement
Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu dari 40 negara yang menjadi anggota Dewan IMO. Dari jumlah negara itu, terbagi dalam kategori A (10 negara), Kategori B (10 negara) dan Kategori C (20 negara).
Dalam pemilihan Kategori C, Indonesia mendapatkan dukungan 127 suara. Selain Indonesia negara lainnya di antaranya ada Singapura yang mendapatkan 145 suara, Mesir 135 suara, diikuti oleh Cyprus dan Malta yang masing-masing 133 suara. Selain itu ada Bahama, Malaysia dan Chili.
Carmelita juga berterima kasih kepada seluruh negara yang telah mendukung Indonesia dan memberikan suaranya, sehingga Indonesia bisa kembali menjadi anggota Dewan IMO Kategori C.
"Kami di INSA juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari negara-negara lain yang memberikan suaranya untuk Indonesia," terangnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kepentingan Indonesia
Carmelita melanjutkan, Indonesia sangat berkepentingan dalam menjaga keamanan dan perairan keselamatan, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
Dengan berada menjadi anggota Dewan IMO Kategori C membuat Indonesia ikut serta dalam menyusun kebijakan maritim internasional, yang merupakan perwakilan dari negara-negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam transportasi laut dan maritim serta mewakili semua wilayah geografis utama dunia.
"Ini momentum untuk kita membawa isu-isu kemaritiman ke dunia internasional," pungkasnya.
Advertisement