Sukses

Sri Mulyani Tetap Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 4,5 Persen di 2021

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 3,7 persen hingga 4,5 persen pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 3,7 persen hingga 4,5 persen pada 2021. Angka ini lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya saat pandemi mulai menyerang Indonesia. 

"Dari keseluruhan tahun ini akan ada akselerasi pertumbuhan ekonomi sehingga di akhir tahun bisa tumbuh 3,7 persen - 4,5 persen," kata Sri Mulyani dalam webinar: Hadapi Bersama Perubahan Iklim dan Strategi Ekonomi Hijau, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Selama ini pemerintah dengan mengajak semua pihak terus bekerja keras memulihkan ekonomi. Cara yang dilakukan yaitu dengan mengendalikan penularan C0vid-19 sekaligus dengan menyalurkan berbagai bantuan langsung ke masyarakat.  

Pemulihan perekonomian pun sudah terlihat lebih cepat dan dalam waktu yang singkat meski dihadapkan pada tantangan penyebaran varian Delta di awal tahun dan Omicron di akhir tahun.

Masuk kuartal IV 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia makin cepat. Tercermin dari kegiatan di sektor manufaktur yang sudah meningkat hingga IPM Manufaktur Indonesia di level 53,9.

Tak hanya itu, kegiatan ekspor produk Indonesia terus meningkat di atas 50 persen. Disusul dengan neraca perdagangan yang terus surplus selama masa pandemi. Beberapa faktor tersebut membuat Sri Mulyani meyakini pertumbuhan ekonomi nasional telah bergerak menuju pemulihan.

"Dalam kuartal IV ini kita melihat perkembangan yang luar biasa dari berbagai kegiatan ekonomi," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Prediksi 2022

Sri Mulyani mengatakan perkembangan perekonomian yang menunjukkan arah pembalikan ini akan terus didorong dan ditingkatkan di tahun 2022. Dia ingin perekonomian nasional bisa bertahan dan tetap tumbuh meskipun ancaman pandemi Covid-19 belum tentu hilang atau berpotensi menjadi endemi.

"Kita terus tingkatkan di tahun depan agar bisa lebih kuat dan lebih bertahan," kata dia.

Dia makin optimis karena mulai tahun depan vaksinasi akan terus digencarkan dengan perluasan kepada anak-anak usia 6-11 tahun. Selain itu vaksinasi booster juga akan diperluas, tidak hanya untuk para tenaga kesehatan. Penerapan protokol kesehatan juga akan terus dilanjutkan untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

"Kita harap vaksinasi tahun depan sudah di atas 70 persen dan anak-anak juga akan diberikan vaksin dan tahun depan juga dimulainya vaksinasi booster," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com