Sukses

Wamen BUMN Bongkar Masalah Barata Indonesia

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengaku ada sejumlah masalah yang harus diselesaikan Barata Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan prospek bisnis manufaktur di Indonesia memiliki peluang bisnis yang luas. Apalagi, hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan pelat merah, seperti Barata Indonesia.

Ia menyebutkan, salah satu contohnya adalah prospek kerja yang dimiliki BUMN manufaktur, PT Barata Indonesia pasca disetujui menjalankan skema PKPU untuk menyelesaikan masalah finansial perusahaan.

“Tentunya menggarisbawahi prospek barata kedepan, (pasar) BUMN sektor manufaktur ini lebar sekali begitu ya, bahkan untuk sesama BUMN, order itu besar,” kata dia dalam Raker Komisi VI DPR RI dengan Wakil Menteri BUMN II, Selasa (14/12/2021).

Kendati begitu, ia juga menyampaikan pesan penting dalam masalah yang melingkupi Barata Indonesia perlu ada ketepatan waktu.

“Isu utamanya delivery kontrak ini harus sesuai dengan spek dan ketepatan waktu kepada buyer-buyer ini,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bobby Sumardiat Atmosudirjo membeberkan prospek bisnis perusahaan kedepannya. ia pun optimistis berbagai sektor industri akan membutuhkan jasa Barata Indonesia dalam proses bisnisnya.

“Dari pasar industri yang sudah beroperasi mau bicara petrochemical, oil and gas, pembangkit, industri semen, industri pupuk, itu kami berani katakan mereka semua butuhkan dukungan Barata. Karena apa? Tak ada yang abadi kalau bicara production facilities, ada umurnya,” katanya.

Selain itu, ia juga melirik potensi pasar luar negeri di bidang manufaktur yang dijalankan oleh Barata Indonesia. ia mengisahkan langkah komunikasi bisnisnya dengan Siemens dunia beberapa waktu lalu.

“Mereka punya pertanyaan yang tadinya kami negatif menilainya, tapi ternyata luar biasa positif. Pereka tanya ‘lot kamu sekarang berapa?’ ternyata mereka bertanya itu bukan dalam rangka memperkirakan tingkat kesehatan bisnis Barata, tapi dalam rangka mereka menambah lot kembali,” tuturnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Peluang Besar

Kemudian, masih dalam pasar luar negeri, Bobby mengaku baru saja menerima kontrak baru dari perusahaan asal Amerika Serikat. Capaian ini, dipandang Bobby sebagai bukti prospek bisnis Barata Indonesia masih memiliki peluang yang besar.

Ketiga, proyek pekerjaan umum dan perumahan rakyat, misalnya Hydro Mechanical, seperti pembangunan waduk yang diakuinya telah mengantongi 15 kontrak yang 50 persen diantaranya telah mulai dikerjakan.

“50 persen (lainnya) sedang kami garap kecepatannya dimana disini dibantu bapak-bapak PPA, insyaaAllah tepat waktu, tepat janji, tepat kualitas,” katanya.

“InsyaaAllah kebangkitan manufaktur besarnya, barata, termasuk kebangkita UMKM, karena dibalik kami itu ratusan UMKM,” imbuhnya.