Liputan6.com, Jakarta Kurs rupiah melemah pada pagi hari ini, Rabu (15/12/2021). Pelemahan rupiah seiring meningkatnya data inflasi Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar rupiah pagi ini bergerak melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.332 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.325 per dolar AS.
Baca Juga
"Nilai tukar rupiah mungkin masih berpeluang tertekan hari ini karena kenaikan data inflasi produsen AS bulan November yang dirilis semalam," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Rabu (15/12/2021).
Advertisement
Data menunjukkan data inflasi produsen AS mencapai 9,6 persen (yoy). Menurut Ariston, data tersebut semakin menguatkan persoalan kenaikan inflasi di Negeri Paman Sam yang di luar kewajaran.
"Target inflasi bank sentral AS hanya 2 persen. Ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk mempercepat pengetatan moneter. Dini hari nanti bank sentral AS akan merilis keputusannya," ujar Ariston.
Pelaku pasar berekspektasi akan ada penambahan pengurangan pembelian obligasi agar proses tapering berlangsung lebih cepat, yang kemudian akan diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan. Pengetatan moneter akan mendorong penguatan dolar AS.
"Dari dalam negeri, data neraca perdagangan bulan November akan dirilis. Surplus yang besar seperti bulan sebelumnya bisa menopang nilai tukar rupiah," kata Ariston.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Rupiah
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.380 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.320 per dolar AS.
Pada Selasa (14/12) lalu, rupiah ditutup menguat 6 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.325 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.331 per dolar AS.
Advertisement