Sukses

Cegah Lockdown, Pemerintah Perketat Pintu Masuk Bagi WNA

WHO menilai bahwa varian Omicron dari COVID-19 sudah hadir di mayoritas negara di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperketat syarat kedatangan warga negara asing (WNA) ke Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Memko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan keputusan pengetatan diambil untuk mencegah masuknya virus Covid-19 varian Omicron.

"Jadi, kalau strategi kita sekarang mengetatkan orang luar masuk ke dalam negeri itu ada alasannya. Karena kita tidak mau Omicron masuk," bebernya dalam Webinar Arah Bisnis 2022, Jakarta, Rabu (15/12/2021).

Antisipasi masuknya virus Covid-19 varian baru ke Indonesia ini menjadi sangat penting bagi pemerintah karena sifat penularan Omicron yang sangat cepat. Hal ini sudah terjadi be sejumlah negara lain.

"Walaupun mungkin juga data mengatakan Omicron bukan virus mematikan. Tetapi, kita tetap harus jaga-jaga. Karena kalau terjadi lockdown itu kan jadi masalah," ungkapnya.

Dia pun meminta seluruh pihak agar mempercayai keputusan yang diambil oleh pemerintah tersebut. Mengingat, segala keputusan yang diambil telah diperhitungkan secara matang dan melibatkan para ahli terkait.

"Oleh karena itu, jangan merasa berandai-andai lebih pintar. Kita melihat dari semua angle. Inilah keputusan yang terbaik saat ini," ucap Menko Luhut menekankan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

WHO Prediksi Varian Omicron Ada di Hampir Semua Negara

Sebelumnya, WHO menilai bahwa varian Omicron dari COVID-19 sudah hadir di mayoritas negara di dunia. Sejauh ini, ada 77 negara yang mengkonfirmasi varian COVID-19 ini.

Pemimpin WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menjeaskan bahwa dunia telah meremehkan varian ini.

"Tentunya, kita sudah belajar sekarang bahwa kita merasakan akibat dari meremehkan virus ini. Bahkan jika Omicron menyebabkan penyakit yang tidak parah, jumlah kasus bisa sekali lagi membuat sistem-sistem kesehata kewalahan," jelas Dr. Tedros seperti dikutip BBC, Rabu (15/12/2021).

Varian Omicron pertama kali dideteksi di Afrika Selatan, meski belum tentu varian itu berasal dari Afsel. Saat ini, Presiden Cyril Ramaphosa positif COVID-19. Ia merasakan gejala ringan.

Dr. Tedros berkata kecepatan penyebaran varian Omicron sangatlah cepat, bahkan melebihi varian sebelumnya.

Akibat penyebaran varian ini, sejumlah negara di dunia memperketat perbatasan mereka terhadap pendatang dari beberapa wilayah Afrika, termasuk Indonesia.

Â