Sukses

Kartu Prakerja Berlanjut di 2022 dengan Kuota hingga 4,5 Juta

Saat ini, pemerintah menutup pendaftaran kartu prakerja sementara waktu.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah memastikan akan melanjutlan program kartu prakerja di 2022. Disiapkan anggaran Rp 11 triliun dan kuota peserta sebanyak 3 juta hingga 4,5 juta orang.

Saat ini, pemerintah menutup pendaftaran kartu prakerja sementara waktu. Ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam konferensi Pers Penutupan program kartu prakerja 2021.

“Di tahun ini kartu pra kerja yang telah selesai dijalankan oleh manajemen pelaksana dan di malam ini pukul 23.59 WIB, pendaftaran peserta baru akan ditutup untuk sementara dan saya mengucapkan sampai jumpa di program Kartu Prakerja 2022,” kata dia, Rabu (15/12/2021).

Airlangga menegaskan, kelanjutan program Kartu Prakerja di 2022 terbagi dalam 2 cara. Pada  semester 1, program ini masih menggunakan sistem yang sama yaitu semi bansos.

Namun kemudian di semester 2, program kartu prakerja akan dijalankan secara hybrid baik offline maupun online.

“Di skema normal tentu berupaya untuk peningkatan kompetensi dengan bantuan pelatihan yang lebih besar dan insentifnya mendorong pelatihan sejalan dengan critical occupation list,” ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Kapan Diumumkan

Selain itu, Komite Kartu Prakerja berkomitmen untuk terus memperbaiki tata kelola sistem IT dan bisnis process agar akuntabilitasnya semakin baik.

Adapun untuk waktu kepastian pembukaan kartu Prakerja gelombang 23 dikatakan masih dibahas dan diputuskan dalam rapat komite dalam waktu dekat.

Kuota yang disiapkan diperkirakan total berkisar 3 juta sampai 4,5 juta. Pendaftaran nantinya masih melalui www.prakerja.go.id.

“Tentunya di sekitar akhir atau awal Februari kami akan umumkan kapan gelombang 23 akan diumumkan,” pungkas Menko.